BMKG Catat 1.262 Hotspot Karhutla di Sumatera, Kualitas Udara Pekanbaru Tidak Sehat


Kamis, 05 Oktober 2023 - 07:42:55 WIB
BMKG Catat 1.262 Hotspot Karhutla di Sumatera, Kualitas Udara Pekanbaru Tidak Sehat Ilustrasi/foto:tsi

RIAUIN.COM - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 1.001 titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera. Keseluruhan hotspot itu terdeteksi di 8 provinsi. Hotspot terbanyak berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berjumlah 733 titik.

"Di Provinsi Jambi 13 titik, Lampung 105, Sumatera Barat 24, Sumatera Utara 1, Kepulauan Riau 1, Bangka Belitung 106 titik, dan Riau 18 titik," kata Forecaster on Duty BMKG SSK II Pekanbaru, Mia V, Kamis (5/10/2023).

Khusus di Riau, 18 titik hotspot itu berada di Kabupaten Bengkalis 4 titik, Pelalawan 2, Rohul 8, Siak 1, Inhil 2 dan Inhu 1 titik.

Jarak pandang pada pagi hari hingga siang berkisar antara 2 sampai 7 kilometer dengan status udara kabur. "Pekanbaru, Indragiri Hulu, Kampar dan Pelalawan jarak pandang 2 hingga 4 kilometer dengan status udara kabur. Kota Dumai jarak pandang 7 kilometer," jelasnya.

Sementara cuaca di Kota Pekanbaru dan sekitarnya hingga sore hari cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi disebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kota Dumai, dan Kota Pekanbaru.-dnr

Sesuai data terupdate BMKG Kamis (5/10/2023) pagi, kualitas udara di Kota Pekanbaru tergolong tidak sehat. Hal ini tertera pada grafik yang menyentuh garis kuning dengan angka 72,80 µgram/m3.

Soal kondisi cuaca yang kabur, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Ramlan menjelaskan, bahwa hal itu dipicu pergerakan asap karhutla dari provinsi tetangga.

"Beberapa hari ini Riau memang terjadi kabut Asap akibat kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah di Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu. Di samping itu banyak juga kabut asap yang terjadi di sekitar Jambi dan Palembang sehingga menambah akumulasi kabut asap di Riau, karena arah angin dari tenggara," kata Ramlan.-dnr