RIAUIN.COM- Upaya menarik minat masyarakat berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Riau, khususnya Pekanbaru, BEI bersama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Securities Investor Protection Fund (SIPF) menggelar Sosialisasi Perlindungan Investor di Pasar Modal, Selasa (29/8/2023).
Melalui kegiatan media gathering diharapkan masyarakat yang belum kenal tentang pasar modal mendapat edukasi lewat pemberitaan. Sehingga informasi dan pengetahuan yang di dapat masyarakat lebih menyeluruh sehingga merasa nyaman dan aman untuk masuk ke dunia pasar modal.
Kegiatan media gathering dibuka Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Riau, Emon Sulaiman. Hadir sebagai pembicara, Kepala Divisi Operasional Indonesia SIPF, Muhammad Arif dan Kepala Unit Edukasi Layanan Jasa Investor KSEI, Ruth Yendra Indriyatmi.
Kegiatan ini akan membahas 3 isu utama, terutama mengenai perlindungan investor. Diharapkan narasumber dapat berbagi informasi mengenai perlindungan investor di pasar modal sudah sangat aman dan nyaman.
Dikatakan Emon, perkembangan pasar modal di Indonesia cukup bagus. Hingga Juni 2023, jumlah investor di skala nasional berjumlah 11,228 juta investor. Jumlah tersebut bertambah 800-an ribu sejak awal tahun 2023 lalu.
Dilihat dari sisi gender, investor berjenis kelamin perempuan hanya setengah dari jumlah investor berjenis kelamin lelaki. BEI Riau sudah melakukan edukasi terhadap perempuan mengenai pasar modal. Diharapkan di akhir tahun sudah akan berinvestasi di pasar modal.
"Investor di Riau tertinggi itu ada di kalangan pelajar termasuk mahasiswa di dalamnya, menempati jumlah tertinggi berinvestasi di pasar modal. Posisi kedua para investor adalah pengusaha," terangnya.
Sementara, jumlah investor tertinggi berada di Pekanbaru. Kemudian di susul Kampar, Dumai dan Inhil. Kedepan diharapkan jumlah investor menyebar di seluruh kabupaten kota di Riau.
"Untuk itu kita akan terus melakukan literasi mengenai pasar modal ke seluruh kabupaten kota di Riau," harapnya.
Data BEI Riau, dari 12 kabupaten kota, Kabupaten Meranti dan Kuansing terendah jumlah investornya. Hal tersebut menurut Emon karena pihaknya belum memiliki galeri atau kerja sama dengan kampus di daerah tersebut.
Namun demikian, BEI Perwakilan Riau akan berupaya untuk melakukan berbagai literasi mengenai pasar modal di daerah tersebut dan di seluruh kabupaten kota di Riau.
Diakui Emon, tidak mudah untuk menyebarkan informasi mengenai pasar modal ke seluruh wilayah Riau. Untuk itu selain literasi dan targetnya dapat menyentuh di 10 desa binaan galeri kampus, BEI perwakilan Riau mengharapkan penyebaran informasi melalui media massa dan agen-agen literasi dan duta-duta literasi yang dibentuk untuk membantu BEI Riau melakukan literasi yang dapat menyentuh lapisan masyarakat.
"Melalui literasi dan gerai di kampus serta kepada kaum ibu-ibu. BEI mengadakan gerakan pencanangan Pasar Modal kepada 1000 perempuan di Riau," ujarnya. -vie