Lembaga Adat di Kuansing Tanggapi Pro dan Kontra Keikutsertaan Atlit Dayung Dalam Festival Tradisional Pacu Jalur


Ahad, 30 Juli 2023 - 14:33:52 WIB
Lembaga Adat di Kuansing Tanggapi Pro dan Kontra Keikutsertaan Atlit Dayung Dalam Festival Tradisional Pacu Jalur Jalur Cakaran Garuda Muda saat berpacu

RIAUIN.COM- Viralnya berita terkait pro dan kontra Jalur Cakaran Garuda Muda, yang meruoakan jalur yang diisi oleh atlet dayung profesionak dibawah naungan KONI Riau menjuarai Open Turnamen Pacu Jalur di Gunung Toar beberapa hari yang lalu, membuat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Limbago Adat Nogori Kuantan Singingi (LAN-KUANSING) wadah berhimpunnya seluruh pemangku adat dan perangkat adat se Kabupaten Kuantan Singingi, Emil Harda Datuk Paduko Rajo angkat bicara.

Datuk Paduko Rajo (DPR) menyampaikan bahwa perlu kita ingat bahwa Pacu Jalur di Kuantan Singingi adalah Pacu Jalur Tradisinal artinya warisan budaya leluhur nenek moyang bukan dayung.

Jumat lalu, telah dilaksanakan webinar oleh IKKS Se-Indonesia melalui FDKKS (Forum Diskusi Keluarga Kuantan Singingi) tentang buku “Pacu Jalur Tradisional Kuantan Singingi Melintasi Masa” yang disusun oleh duo datuk (Datuk Panglimo Dalam/DPD dan Datuk Paduko Rajo/DPR).

Diharapkan dengan terbitnya buku tersebut pada Pembukaan Festival Pacu Jalur Tradisional Tepian Narosa tanggal 23 Agustus 2023, semua pertanyaan terkait Pacu Jalur akan terjawab.

Kembali kepada permasalahan Jalur Cakaran Garuda Muda KONI Riau, perlu pula kita ingat tahun 2019 Pacu Jalur hilang dari Event Nasional, setelah ditelusuri ternyata alasan utama Kementerian Pariwisata waktu itu adalah hasil penilaian mereka, Pacu Jalur di Kuantan Singingi lebih dominan olaharaga dayung bukan budaya.  

Hal ini mengusik para pemangku adat dan perangkat adat Kuantan Singingi yang diwakili oleh Kenegerian Taluk Kuantan sehingga disusun konsep pelaksanaan pacu jalur yang kembali kepada nilai-nilai tradisional warisan nenek moyang dahulunya.  Dan dibentuk seksi baru dalam kepanitiaan Pacu Jalur yaitu seksi Prosesi Budaya yang DPR sebagai ketuanya.  

Alhasil Menteri Pariwisata RI waktu itu Arief Yahya pada sambutannya menyatakan bahwa beliau waktu itu  menjamin Pacu Jalur tahun 2020 kembali masuk dalam kalender Pariwisata Nasional.

"Untuk itu kami selaku pemangku adat yang menjabat Sekjen LAN-KUANSING meminta kepada anak cucu kemenakan yang dipercaya sebagai Panitia Pelaksana Pacu Jalur, baik di tingkat rayon, ajang uji coba, event budaya maupun event nasional untuk tidak memberikan peluang Pacu Jalur Tradisional diikuti oleh Jalur yang seluruh anak pacuannya adalah atlet dayung," kata Emil.

Karena hal ini akan kembali menggeser Pacu Jalur kearah olah raga dayung dan akan mengikis nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Pacu Jalur Tradisonal yang diwarisi oleh nenek moyang kita sejak 120 tahun yang lalu.  

Jika hal ini kita biarkan tentu tahap selanjutnya akan menghilangkan peranan sang pawang, kemudian akan hilangnya tukang tari, tukang timbo ruang dan tukang onjai. 
Atlit dayung, anak cucu kemenakan Kuansing tetap bisa ikut berpacu tapi di Jalur desanya masing-masing.  

"Jika dipandang perlu ada event khusus Pacu Jalur yang bisa diikuti oleh para atlet dayung, kalau perlu tingkat Nasional atau Internasional, tapi tidak memakai kata-kata tradisonal tapi hanya Pacu Jalur saja," jelasnya.

Pacu Jalur Tradisonal adalah pesta rakyat Kuansing, yang mengandung nilai silaturahmi dan kebersamaan bukan semata-mata ajang kompetisi yang meraih juara adalah segala-galanya.-hen