Pekerja PT Totalindo Tewas di Proyek ADB Kampus Unri, Ada Unsur Kelalaian?


Jumat, 28 Juli 2023 - 05:38:11 WIB
Pekerja PT Totalindo Tewas di Proyek ADB Kampus Unri, Ada Unsur Kelalaian? Lokasi pekerja PT Totalindo Eka Persada TBK yang jatuh dari lantai 3 kampus Unri/foto:dnr

RIAUIN.COM - Tim Pengawas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau saat ini masih terus menyelidiki dan mendalami penyebab kematian seorang pekerja konstruksi PT Totalindo Eka Persada Tbk yang tewas usai terjatuh dari lantai 3 di Gedung University Main Library (UML) kampus Universitas Riau (Unri), Kota Pekanbaru.

Kejadian naas itu terjadi pada Selasa (25/7/2023) sekira pukul 10.15 WIB. Korbannya adalah Rudianto (46) yang jatuh diduga terpeleset dari lantai 3 setinggi 12 meter ketika berusaha melepas bekisting (mal papan cor).

Kabid Pengawasan Disnakertrans Provinsi Riau, Rival Lino menegaskan, hasil investigasi yang mendalam oleh Tim Pengawas Ketenagakerjaan, ditemukan fakta bahwa pekerja tersebut tidak memenuhi prosedur keselamatan kerja.

"Dengan dilakukan interogasi dan juga investigasi yang mendalam dan akhirnya (diketahui, red) kejadian ini memang ada sesuatu yang tidak sesuai dengan prosedur yang dilakukan oleh pekerja tersebut," beber Rival, Kamis (27/7/2023).

Berdasarkan analisis awal, alat pelindung diri (APD) body harness tidak di pasangkan oleh korban ke posisi yang seharusnya.

"Maka sampai hari ini tim pengawas ketenagakerjaan yang terdiri dari 3 orang sudah turun ke lapangan dan kita tetap melakukan investigasi lebih dalam lagi dan juga mengumpulkan bukti serta bahan keterangan saksi-saksi. Karena memang pada kejadian tersebut korban tidak sendiri, ada beberapa rekan juga disekitar dia yang melihat kejadian tersebut," terang Rival.

Atas dasar itu, Disnakertrans Riau akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut dan berharap kejadian ini tidak terulang.

"Harapan kami tentu tidak terjadi lagi kecelakaan kerja pada sektor konstruksi. Ini penting sekali karena sektor konstruksi bekerja punya target dalam penyelesaiannya. Rata-rata pekerjanya non-skill, ini menjadi konsentrasi kita juga kedepannya," tuturnya.

Sementara, Chief Healthy Safey Environment (HSE) PT Totalindo Eka Persada Tbk, Agus Rufawan ketika dikonfirmasi menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Kata dia, saat itu korban sedang memindahkan cantolan body harness ke posisi lain dari posisi awal, namun tiba-tiba dia terpeleset dan jatuh.

"Sebelum kejadian memang ada bagian bekisting (mal pencetak beton) kita yang sudah dibongkar. Pekerja kita mengambil inisiatif keluar. Pada saat di luar korban mau pindah posisi (agak tengah) dia terpeleset saat melepas body harness dari lantai 3, mungkin lincin, jatuh dia disitu," kata Agus Rufawan.

Saat jatuh, sebut Agus, kondisi korban sangat parah dan saat itu juga korban dievakuasi ke RS Awal Bros Panam.

"Waktu itu saya di posisi bawah lihat kondisi korban, memang kondisinya parah dan kita langsung evakuasi ke rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit kondisi korban masih sadar," ujarnya.

Setelah dilakukan observasi di rumah sakit, diketahui tangan kanan dan kaki kanan korban patah serta terdapat luka di pelipis mata.

"Setelah dilakukan observasi kondisi korban drop. Saat dibawa ke ICU kondisi korban sudah tidak normal dan jam 17.00 WIB dinyatakan meninggal dunia," ungkap Agus.

Lalu, masih kata Agus, jenazah korban dibawa ke rumah duka sekira pukul 21.00 WIB. Untuk meringankan beban keluarga korban, pihak perusahaan telah memberikan uang duka sementara. "Kami akan memberikan uang santunan di luar dari santunan BPJS Ketenagakerjaan. Rencana santunan itu paling cepat (diserahkan) minggu ini," sambungnya.

Agus menuturkan, seluruh pekerja kontraktor PT Totalindo Eka Persada Tbk sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan juga telah dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau.

Soal penggunaan APD, Agus menyebut seluruh pekerja konstruksi di proyek tersebut telah memakai perlengkapan susuai standar yang diterapkan perusahaan.

"Kami sudah mengawasi semua, ada pelaksananya juga disitu," pungkasnya.

Sebelumnya, polisi juga telah menyelidiki kasus kecelakaan kerja teraebut. Sat Reskrim Polresta Pekanbaru telah mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Adapun saksi yang diperiksa yakni Juivo Sitanggang (37) HRD PT Totalindo, Fajri (35) Mandor, Arif Budiman (20) Sekuriti di lokasi, Sesfi Bonita (25) Bagian Safety dan Agus Rufawan (50) Chief HSE.

Sekedar diketahui, pembangunan proyek 10 gedung di kampus Unri tersebut didanai dari bantuan luar negeri dari Asian Development Bank senilai Rp 840 miliar.

Dimana, PT Totalindo Eka Persada ditunjuk mengerjakan 3 proyek yakni pembangunan gedung Information and Technology Center (ITC), University Main Library (UML) dan University Training Center (UTC).

Ketiga proyek ini menelan biaya mencapai Rp 91,69 miliar lebih dengan masa kerja selama 360 hari terhitung sejak Juli 2022.-dnr