RIAUIN.COM - Sudah empat hari air di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Petala Bumi Pekanbaru mati. Hal itu disebabkan karena sumur bor utama mengalami kerusakan.
Pasien di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Riau itu banyak yang mengeluh karena tidak ada air. Masalah ini terjadi sejak Selasa (4/7/2023) kemarin. Sampai hari ini masalah air tersebut belum bisa diatasi.
Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha RSUD Petala Bumi, Hidayat membenarkan peristiwa kelangkaan air di rumah sakit tersebut.
Kata dia, kelangkaan air itu disebabkan karena sumur bor utama di RSUD itu mengalami kerusakan parah. Saat ini, pihak rumah sakit hanya mengandalkan bantuan air dari Kementerian PUPR dan PDAM Kota Pekanbaru yang dikirim dengan mobil tangki. Namun, air itu hanya cukup untuk dua hari.
"Memang benar sejak hari Selasa terjadi kemacetan di sumur kita. Saat itu juga kita meminta bantuan ke PUPR Provinsi Riau untuk mendatangkan mobil tangki air," kata Hidayat, Jumat (7/7/2023).
Dijelaskannya, sebanyak mobil 8 tangki dari Kementerian PUPR Riau didatangkan untuk memasok kebutuhan air ke RS Petala Bumi.
"Kita coba cari bantuan dari PUPR yang mendatangkan 8 unit mobil tangki air untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kekeringan. Perkiraan tahan sampai tiga hari. Sampai saat ini kita tetap upayakan mendatangkan air hingga perbaikan mesin bor selesai," paparnya.
Saat ini teknisi sedang melakukan perbaikan di sumur bor utama tersebut dan diperkirakan selesai dalam waktu dekat. Tapi, dia tidak bisa memastikan kapan sumur bor itu akan beroperasi kembali normal.
"Kerusakan ini akan kita tangani secepatnya. Ada dua mesin, namun yang satu kecil. Hanya bisa memenuhi kebutuhan air di mushola. Sementara untuk kebutuhan rumah sakit dipasok oleh mesin utama yang rusak saat ini," tuturnya.
Soal adanya laporan pasien yang memberi air galon untuk kebutuhan pribadi, Hidayat mengaku tidak mendapat informasi akan hal itu.
"Saya belum mendapat laporan apakah memang ada keluhan dari pasien, tapi yang jelas masalah air ini saya membenarkan," pungkasnya.
Sementara, Kabid Pelayanan Medik (Yanmed) Dedi Irawan menjelaskan akibat matinya air, pelayanan tenaga medis terhadap pasien menjadi terganggu.
"Secara umum memang terganggu, tapi pihak rumah sakit sudah berkoordinasi dengan PDAM Kota Pekanbaru dan Kementrian PUPR untuk mengatasi masalah air ini," sebutnya.
Soal adanya pasien yang gagal operasi akibat tidak tersedianya air, Dedi mengaku belum menerima laporan hal itu.
"Sampai hari ini, adanya pasien yang gagal operasi akibat ketidaktersediaan air saya belum mendapat laporan dari bawahan," kata Dedi.-dnr