Meski di Police Line, Pekerja Kebun di Dayun Bongkar Jembatan Buatan PT DSI


Rabu, 12 April 2023 - 23:36:32 WIB
Meski di Police Line, Pekerja Kebun di Dayun Bongkar Jembatan Buatan PT DSI

RIAUIN.COM - Dua alat berat dari pihak pemilik lahan bersertipikat di Desa Dayun, Kabupaten Siak yang bersengketa dengan PT DSI membongkar jembatan penghubung yang dibangun di kebun sawit, Rabu (12/4/2023) sore.

Jembatan itu sebenarnya telah dipasangi police line oleh pihak kepolisian. Namun, warga yang merasa terusik dengan jembatan yang dibangun oleh PT DSI itu melakukan pembongkaran paksa menggunakan dua alat berat serta dikawal puluhan massa.

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik yang diterima, terlihat dua unit alat berat membongkar jembatan itu yang dikawal massa.

Aksi pembongkaran itu selain dikawal oleh massa IPK, di lokasi berseberangan juga terlihat sejumlah pekerja dari PT DSI.

Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja membenarkan dan menyayangkan peristiwa pembongkaran jembatan itu. Katanya, pihak kepolisian sudah bersusah payah untuk memasang police line tersebut. Namun pekerja tidak sabar dan merusak police yang telah dipasang.

"Pembangkangan dan bentuk tidak adanya penghargaan kepada aparat, police line pun dirusak. (Dirusak, red) Karya Dayun yang menggunakan massa IPK dan LLMB," tulisnya.

Ronald berharap, dalam konflik ini agar kedua belah pihak dapat menahan diri dan saling menjaga keamanan dan ketertiban. Dirinya juga sudah berulang kali untuk mengingatkan agar Jang sampai terpancing dan terjerumus kepada tindakan yang mengarah ke pidana.

"Kami jelas menyesalkan, dan berharap masing-masing pihak bisa menahan diri karena upaya mediasi dan duduk bersama sedang diupayakan (proses berjalan)," pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Ketua DPP LSM Perisai, Sunardi SH menjelaskan bahwa pembongkaran jembatan tersebut untuk memutus akses karyawan PT DSI ke lokasi kebun milik M Dasrin cs. Kata Sunardi, melalui jembatan itu, karyawan PT DSI secara bebas memanen buah sawit di lokasi kebun milik M Dasrin dan kawan-kawan yang saat ini bersengketa dengan PT DSI.

"Tujuannya agar karyawan PT DSI tidak memanen buah sawit milik warga yang bersertipikat," kata Sunardi.

Dia menjelaskan, ada cukup bukti bahwa terdapat dua alat zender PT DSI berseliweran memanen buah di kebun tersebut.

"Kami punya bukti karyawan yang mengaku disuruh PT DSI secara bebas memanen dan membawa buah sawit keluar dari lokasi itu. Sementara pihak kami yang akan membawa buah ke luar lokasi dilarang, ini jelas tidak adil. Katanya, pihak kami bersenjata, namun faktanya ada karyawan panen kami yang luka di kepala akibat serangan dari pihak PT DSI, mereka diserang diduga menggunakan ketapel dan panah," pungkasnya.-dnr