Payung Elektrik Masjid Agung Jadi Sorotan DPRD Riau, Pertanyakan Spesifikasi dan Fungsinya


Senin, 27 Maret 2023 - 17:29:12 WIB
Payung Elektrik Masjid Agung Jadi Sorotan DPRD Riau, Pertanyakan Spesifikasi dan Fungsinya

RIAUIN.COM - Payung elektrik di Masjid Agung Annur Kota Pekanbaru menjadi sorotan DPRD Riau. Legislatif mempertanyakan spesifikasi dan fungsi payung yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tersebut.

Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto dikonfirmasi mengaku prihatin, lantaran payung di Masjid Agung Annur yang digadang-gadang seperti payung yang ada di Masjid Nabawi, Arab Saudi belum selesai, namun sudah rusak.

"Belum selesai, belum sempat dinikmati dan akhirnya dari sekian banyak ada beberapa yang robek," kata Hardianto, Senin (27/3/2023).

Ia juga mempertanyakan Pemprov merencanakan membangun payung itu apakah tujuannya hanya menghalangi panas matahari dan hujan, atau hanya sebagian aksesoris saja di masjid.

"Ini terkait dengan ketika payung ini sudah terpasang, tapi bisa robek karena air hujan, pertanyaan terkait spek dan kualitas pekerjaan," kata dia.

Menurut dia, payung itu dibangun tentu tujuannya ada tiga. Pertama menambah keindahan dan estetika Masjid Agung Annur, karena tidak semua masjid di Indonesia punya payung yang menyerupai payung Masjid Nabawi.

Kedua tentu payung ini bisa dikembangkan dan bisa menghalangi panas terik matahari. Ketiga, ketika hujan turun seharusnya juga payung ini bisa menjadi penghalang.l

"Namanya payung. Yang namanya payung itu bisa digunakan saat panas, bisa saat hujan. Kalau tujuannya dikatakan bukan untuk mengadang hujan, ubah namanya. Jangan payung namanya," kata Hardianto dikutip dari cakaplah.

Lanjut dia, DPRD perlu pertanyakan, dalam perencanaan kemarin, spesifikasi yang dibutuhkan dan terpasang itu seperti apa. Apakah perencanaannya yang salah, sehingga ketika dipasang, kena hujan saja, itu roboh atau robek.

"Atau pelaksanaannya yang salah, sehingga kualitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Sehingga ketika hujan deras, robek. Artinya target kualitas dan pemanfaatannya tidak tercapai," kata dia. (*)