Soal Insiden Maut di PT PPLI, Polda Riau Telah Periksa 5 Saksi


Jumat, 03 Maret 2023 - 05:30:01 WIB
Soal Insiden Maut di PT PPLI, Polda Riau Telah Periksa 5 Saksi Ilustrasi/foto:via Disnakertrans Riau

RIAUIN.COM - Polda Riau telah memeriksa 5 orang saksi terkait insiden maut yang menimpa 3 pekerja PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) yang tewas dalam tangki pengolahan limbah.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto mengatakan, pihaknya telah memeriksa karyawan PT PPLI mulai dari Supervisor, Evaporator dan Engineering.

"5 orang saksi alah (sudah) dilakukan pemeriksaan. Supervisor, evaporator, engineering," kata Sunarto, Kamis (2/3/2023).

Namun, dalam pemeriksaan kali ini, Sunarto belum memperoleh laporan hasil dari pemeriksaan tersebut, apakah sudah ada yang ditetapkan jadi tersangka atau belum.

Terpisah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau juga telah melakukan pemeriksaan terkait insiden PT PPLI tersebut.

Kepala Dinas (Kadis) Nakertrans Provinsi Riau, Imron Rosyadi mengungkapkan, keempat saksi yang diperiksa yakni 3 orang dari PT PPLI dan satu orang dari PT PHR.

"Sudah diperiksa tadi, 3 dari PT PPLI dan 1 dari PT PHR. Keempat saksi yang diperiksa itu yakni RZ (PT PPLI), EM (PT PPLI), HR (PT PPLI) dan NBP (PT PHR WK Rokan)," kata Imron.

Dijelaskan Imron, selanjutnya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disnakertrans Riau juga akan memeriksa SKK Migas dan Inspektur Migas untuk dimintai keterangan.

"Pemanggilan tersebut berdasarkan Springas dan Sprindik yang diterbitkan Kadisnakertrans Propinsi Riau. Selanjutnya, Tim Penyidik akan memanggil pihak SKK Migas dan Inspektur Migas untuk diminta keterangan sehubungan dengan kecelakaan tersebut," tegasnya.

Seperti diketahui, peristiwa naas itu terjadi pada Jumat (24/2/2023) sekira pukul 12.07 Wib di Centralize Mud Treating Facilities (CMTF) Balam South, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir (Rohil) yang merupakan areal kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Ketiga pekerja yang tewas itu adalah Ade Ilham (37) yang merupakan operator, Dedi Krismanto (44), operator dan Hendri (54) posisi PMcOw.

Mereka tewas diduga kuat tewas akibat menghirup gas beracun yang terdapat dalam tangki pengolahan limbah tersebut.-dnr