RIAUIN.COM - Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani mengatakan, ekonomi daerah ini pada tahun lalu tumbuh sebesar 5,13 persen, salah satu peningkatannya ditopang oleh pelaksanaan program terobosan dalam memperkuat ketersediaan pangan.
"Maka dari itu perlu sinkronisasi dan harmonisasi yang jadi kunci untuk memastikan pelaksanaan target daerah dan nasional," kata Abdullah Sani, di Jambi, Jumat, pada acara Forum Organisasi Perangkat Daerah Tahun 2023.
Dalam rangka menyusun Rancangan Awal Rencana Kerja (Renja) Tahun Anggaran 2024 Lingkup Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi, dan saat ini baru memulai kegiatan Pembangunan Pertanian 2023.
Sebagai bagian dari sistem perencanaan nasional, maka rapat ini jadi penting sebagai upaya sinkronisasi dan harmonisasi untuk memastikan target yang telah dan akan ditetapkan secara nasional dan provinsi.
"Sehingga dapat diimplementasikan di daerah dengan tingkat deviasi sekecil mungkin," kata Abdullah Sani.
Berdasarkan berita resmi statistik BPS Provinsi Jambi bulan Februari 2023 menyebutkan, ekonomi Jambi 2022 tumbuh sebesar 5,13 persen lebih tinggi dibanding capaian 2021 yang tumbuh sebesar 3,69 persen.
Begitu juga untuk Nilai Tukar Petani (NTP) terus membaik, data Januari 2023, NTP Provinsi Jambi mencapai 140,83 atau naik 0,15 persen sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi sebesar 138,93 atau naik sebesar 0,56 persen.
Pada 2022, Kementerian Pertanian telah melaksanakan program terobosan dalam memperkuat ketersediaan pangan, yang dirumuskan dalam lima cara bertindak yaitu peningkatan kapasitas produksi;diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan; pengembangan pertanian Modern melalui Pengembangan Smart Farming dengan memanfaatkan modernisasi pertanian yang terintegrasi berbasis korporasi petani; dan gerakan peningkatan tiga kali ekspor.
Abdullah Sani mengatakan pembangunan pertanian tidak akan berjalan dengan optimal apabila tidak sejalan dengan pengembangan korporasi petani, dimana petani berkelompok dalam jumlah besar.
Dalam suatu wadah korporasi dengan memiliki skala ekonomi yang efisien, sehingga mengubah mindset pembangunan sektor pertanian, yang tidak hanya fokus kepada aspek on-farm saja, tetapi juga fokus kepada aspek off-farm, dengan membangun proses bisnis hulu-hilir.
“Saya mengingatkan kepada peserta rapat, agar rancangan alokasi kegiatan yang diusulkan memperhatikan aspek kebutuhan, ketersediaan sumber daya manusia, dan aspek pengelolaan administrasi serta kedisiplinan dalam pelaporan kegiatan dan anggaran,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Ir Akhmad Mausul melaporkan pertemuan ini bertujuan untuk menyusun rencana kegiatan kerja APBN Tahun 2024 berdasarkan hasil Rakortek Kementerian Pertanian, menyusun rencana kerja kegiatan APBD maupun APBN tahun 2023, dan mensinkronkan kegiatan APBD dan APBN. (*)