Triwatty Kukuhkan Pengurus Pordasi Riau, Alfedri: Kita Bangun Arena Pacuan Kuda di Pekanbaru

RIAUIN.COM - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Triwatty Marciano resmi mengukuhkan Pengurus Pordasi Riau periode 2022-2026 di Gedung Sultan Syarif Kasim II, Kabupaten Siak, Jumat (27/1/2023) malam.

Dia optimis, Ketua Pordasi Riau Alfedri mampu membawa olahraga berkuda ini semakin maju di Provinsi Riau.

"Selamat kepada pengurus yang baru dilantik. Saya yakin Pak Alfedri bisa membawa Pordasi Riau lebih maju dan berjaya di kancah nasional, sehingga sejajar dengan Pengprov lainnya," kata Triwatty.

Dia menjelaskan, di Pordasi ada lima komisi dan bagi Pengprov minimal harus ada dua komisi. Di Riau dia melihat lebih kuat 'horseback archery' berkuda memanah dan pacu.

Untuk itu dia berharap Bupati Siak yang jadi Ketua Pordasi Riau bisa mengirim atlet berkuda ikut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Sumatera Utara dan Aceh. Selain tentunya juga menjalankan roda organisasi.

Alfedri berjanji akan mengembangkan olahraga berkuda ini di Riau mulai dengan konstalasi kelembagaan. Pasalnya, saat ini pengurus kabupaten/kota yang dilantik di Riau baru tiga yakni Siak, Kampar, dan Kota Pekanbaru. 

Di samping itu dirinya juga akan mewujudkan adanya lapangan pacu di Riau yang rencananya akan dibangun di Muara Fajar, Rumbai, Kota Pekanbaru. Lahan sudah disiapkan pengurus sebelumnya seluas 50 hektare untuk arena pacu kuda internasional dan equatrian. 

"Kita sudah mulai bangun arena pacuan kuda di Kota Pekanbaru. Syarat utama sarana dan prasarana diawali lintasan sepanjang 2.000 meter supaya bisa pacu internasional. Lalu membentuk tribun dan parkir, di tengahnya 18 ha bisa untuk equastrian dan anjungan. Nanti akan dibentuk yayasan dan sampaikan ke Pemerintah Provinsi Riau supaya 2024 bisa dibantu anggaran pembangunan," ujarnya. 

Dia menyampaikan, yang berkembang di Riau saat ini adalah berkuda memanah karena ini juga olahraga syariah. Sudah banyak berkembang pada pesantren di Riau sekitar 60 persen melakukan pembinaan.

"Ini bisa dikembangkan juga untuk menarik wisatawan,  seperti di Siak. Kandangnya sudah ada dan akan didatangkan kuda dari Jawa Barat sebanyak lima ekor," pungkasnya.(*)