Masyarakat Pulau Ingu Butuh 2 Titik Sumur Artesis Untuk Pengairan

RIAUIN.COM- Sebenarnya petani padi di Desa Pulau Ingu, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuansing berpeluang untuk melakukan tanam dua kali setahun alias IP200.

Namun, karena pengairan tidak memadai, sehingga masyarakat setempat hanya mengharapkan tadah hujan sebagai sumber pengairan. 

Kepala Desa Pulau Ingu, Dede Kurniawan saat menyampaikan sambutan di acara 'olek-olek banjar' tadi siang mengungkapkan bahwa, luas lahan persawahan di desa tersebut mencapai 148,7 hektar. Dari luasan tersebut hanya 15 hektar yang rutin menanam IP200.

"Sawah yang 15 hektar ini pengairan cukup, sehingga memungkinkan untuk tanam IP200," ujarnya sembari menyebutkan Pamsimas sebagai sumber pengairan.

Sedangkan lahan persawahan seluas 133,7 hektar lagi hanya mengharapkan tadah hujan sebagai sumber air. Sehingga petani hanya bisa bertanam sekali setahun.

Dikatakannya, untuk menggarap lahan seluas 148 hektar tersebut terdiri dari tujuh kelompok tani. Di desa itu, ada sebanyak 12 kelompok tani, dua kelompok bergerak dibidang peternakan dan tiga kelompok dibidang perkebunan.

Yang menjadi persoalan saat ini, untuk mendukung program ketahanan pangan, ketujuh kelompok tani tersebut sangat membutuhkan pengairan yang memadai sehingga tanam dua kali setahun bisa tercapai.

Dihadapan PLT Bupati Suhardiman Amby, ia berharap agar Pemda Kuansing agar mencarikan solusi setidaknya membantu dua titik sumur artesis untuk mendukung program tanam IP200.

"Mohon kami dibantu pak PLT Bupati, agar dibangun dua titik sumur artesis," harap Dede.

Menanggapi permintaan tersebut, Plt Bupati Suhardiman Amby dalam arahannya pada acara olek olek banjar tadi siang memerintahkan Bappeda dan Kadis Pertanian agar segera memformulasikan anggaran untuk membangun dua titik sumur artesis di Pulau Ingu.

"Dari 148 hektar hanya 15 hektar yang bisa ditanam IP200, ini kenapa? Jadi ini kendalanya. Tolong Bappeda dan Dinas Pertanian persoalan ini ditindak lanjuti agar seluruh lahan ini bisa tanam dua kali setahun," pinta PLT Bupati kepada Bappeda dan Kadis Pertanian yang juga hadir dalam acara tersebut.

Sekedar diketahui, sumur artesis bisa disebut juga sebagai artesian well atau sering juga disebut sumur tanpa pompa untuk mengaliri air ke permukaan tanah. Karena sudah cukup tekanan dari dalam tanah yang membuat air bisa keluar sendiri dengan mudah.

Sumur artesis ini bisa dimanfaatkan dengan sangat mudah untuk berbagai keperluan rumah tangga ataupun pengairan tanpa harus repot untuk menggali dan memasang pompa.

Saat memberikan arahan dalam acara tersebut, Suhardiman berterimakasih atas undangan masyarakat Desa Pulau Ingu serta mendoakan agar hasil panen masyarakat melimpah ruah.

Selain itu, Suhardiman menegaskan  agar penyuluh Pertanian di kecamatan Benai membantu dan membimbing  masyarakat dalam bercocok tanam, sehingga produksinya bisa lebih baik dari tahun ke tahun

Apalagi, kata dia, sektor pertanian merupakan program prioritas Presiden Jokowi, dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, guna pengendalian inflasi.

Berdasarkan pantauan, sejumlah pejabat di lingkup Pemda Kuansing terlihat hadir bersama PLT Bupati. Selain itu juga turut hadir para tokoh, Ninik mamak sekecamatan Benai, para PJ Kades se Kuansing dan seluruh Kades se Kecamatan Benai. -hen