Sejak Juli 2022, 7 Karyawan PT PHR Meregang Nyawa saat Bekerja


Kamis, 19 Januari 2023 - 19:51:19 WIB
Sejak Juli 2022, 7 Karyawan PT PHR Meregang Nyawa saat Bekerja Dokumentasi kecelakaan kerja di PT PHR/foto:via JPNN

RIAUIN.COM - Sejak akhir Juli 2022 hingga Januari 2023, sudah 7 kasus kecelakaan kerja yang menewaskan 7 karyawan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

Terbaru, Rabu (18/1/2023), salah seorang karyawan PT PHR inisial DS (22) meninggal di tempat kejadian setelah mengalami kecelakaan kerja. Ini merupakan peristiwa ketujuh kali di lingkungan PT PHR.

Pjs EVP Upstream Business WK Rokan, Rizal D Nasution dalam pesan WhatsApp kepada Dirut PT PHR dan Pimpinan SHU melaporkan, peristiwa terjadi ketika seorang floorman PT Asrindo Citraseni Satria (PT ACS), DS (22), mengalami luka fatal setelah Full Opening Safety Valve (FOSV) terjatuh dan mengenainya saat ia berada di Working Platform (WPF).

Setelah selesai pekerjaan run in hole Electrical Submersible Pump (ESP) dan roda absorber diturunkan, kru memposisikan kembali air hoist ke center well. Pada saat proses memposisikan air hoist ke center well, kru menggunakan Full Opening Safety Valve (FOSV) sebagai pemberat.

"Saat driller mengangkat air hoist, air hoist tersangkut di area monkey board dan kemudian FOSV terlepas, hingga mengenai IP yang berada di Working Platform (WPF)," tulis Rizal.

Pasca kejadian, pihak perusahaan telah melakukan tindakan pengangkutan korban ke klinik PT PHR Minas dan melaporkan insiden kepada pimpinan PT PHR.

"Juga tindakan barikade dan mengamankan lokasi kejadian serta mengumpulkan data untuk proses investigasi dan melakukan pendampingan keluarga korban," tulis pesan tersebut.

Kepada media, keterangan dari Corporate Secretary PT PHR, Rudi Affirianto telah mengkonfirmasi adanya peristiwa kecelakaan kerja tersebut.

"Atas nama pribadi dan penderitaan pekerja PHR dan Pertamina, kami mendoakan semoga beliau diberikan tempat paling baik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan," ujar Rudi Affirianto.

Masih dalam keterangan tertulis, Direktur Utama PT PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan, pasca kejadian ke tujuh di wilayah kerja PHR ini semua kontraktor dan subkontraktor berhenti atau tidak melaksanakan aktifivas pekerjaan karena ada meeting untuk membahas tentang HSE.

"PHR memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini. Berkolaborasi dengan Polda Riau, proses investigasi secara menyeluruh saat ini sedang berjalan. Pihak manajemen PHR juga meminta seluruh kru untuk melakukan safety stand down," tutup Jaffee.

Sebelumnya, tewasnya pekerja berdasarkan keterangan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Riau, Imron Rosyadi, terjadi pada 27 dan 29 Juli 2022 silam.

Namun, kematian kedua pekerja tersebut disusul dengan tiga kematian pekerja lainnya dan baru terungkap ke publik akhir November 2022.

Kecelakaan kerja di areal Blok Rokan dikelola PHR tersebut telah menewaskan 5 orang. Kemudian terjadi lagi pada Desember 2002 lalu, yang menewaskan seorang pekerja lainnya.(*)