Oknum Ustadz Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Siswi MTs Ditahan Polres Siak


Rabu, 30 November 2022 - 11:34:18 WIB
Oknum Ustadz Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Siswi MTs Ditahan Polres Siak Polres Siak menahan oknum ustadz terduga pelaku pelecehan seksual terhadap siswi MTs.

RIAUIN.COM - Setelah menjalani pemeriksaan sekitar 10 jam, akhirnya penyidik Polres Siak resmi menahan ZM (40 tahun) terduga pelaku pelecehan seksual terhadap siswi MTs kelas III di Kabupaten Siak. 

"Benar, baru saja dapat info dari penyidik, subuh tadi pelaku sudah ditahan untuk pemeriksa lebih lanjut," kata Penasehat Hukum korban, Ismail SH menjawab Riauin.com, Rabu (30/11/2022).

Informasi penahan pelaku yang juga oknum ustadz itu, lanjut Ismail, langsung disampaikan kepada keluarga korban. 

"Setelah mendengar kabar itu (pelaku ditahan), keluarga langsung mengucapkan syukur dan merasa tenang. Korban pun juga terharu mendengar kabar itu," ujarnya.

Kapolres Siak AKBP Ronal Sumaja melalui Plh Kasat Reskrim Polres Siak Iptu Toni Prawira membenarkan adanya penahan terhadap terduga pelaku pelecehan seksual tersebut.

"Iya, tadi pagi sudah ditahan setelah menjalani pemeriksaan sejak semalam," jelasnya.

Seperti diberitakan Riauin.com, siswi kelas III di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Siak diduga menjadi korban pelecehan seksual, yang dilakukan oknum staff di Kantor Urusan Agama (KUA) yang bergelar ustadz.

Keluarga korban tidak terima atas perbuatan pelaku dan melaporkan kasus pelecehan seksual ini ke Polres Siak melalui kuasa hukum Ismail SH, Rabu (23/11/2022) sore.

Kepada wartawan, keluarga korban menceritakan aksi tercela yang dilakukan ustadz itu. Pada 16 November 2022, seluruh murid di MTs mengikuti kegiatan  studi tour ke Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar). 

Oknum ustaz itu merupakan tour guide sekaligus pemilik bus travel yang akan digunakan pergi ke Sumbar. Pihak sekolah menyewa 2 unit bus dan memberangkatkan murid sebanyak 80 orang. 

Keluarga korban menceritakan, aksi bejat oknum ustadz itu bermula saat rombongan sudah tiba di Bukittinggi pada siang hari. Pelaku mulai melakukan pendekatan dengan korban, dengan cara mengikuti kemana korban pergi selama berada di Bukittinggi.

Saat bus yang membawa rombongan kembali ke Kabupaten Siak, pelaku mulai mencari akal untuk melancarkan aksi bejatnya. Saat malam hari sekira pukul 23.00 WIB, tiba-tiba pelaku duduk di samping korban, padahal bangku itu sudah diisi teman korban. Namun pelaku tetap duduk di samping korban, meski bangku di bus itu untuk kapasitas dua orang.

Pelaku mengaku numpang duduk karena sudah tidak ada lagi bangku kosong. Si oknum ustadz mulai menjamah korban secara perlahan-perlahan, satu tangan si ustadz mulai menggenggam tangan korban dan satunya lagi mulai meraba di bagian dada. 

"Anak itu sampai takut dan tak bisa buat apa-apa, bahkan tidak tidur karena menepis tangan jahat si ustadz yang mencoba meraba-raba. Sekarang anak itu trauma," cerita keluarga korban sembari menangis dan geram mengenang cerita itu.

Ia juga menceritakan oknum ustaz tersebut sempat mengambil smartphone milik korban agar korban tak mengirim pesan kemana pun.

"Bahkan anak kami mulutnya ditutup pakai tangan pelaku," tambah keluarga korban lagi. 

Dengan perlakuan itu, keluarga telah melaporkan kejadian kepada pihak sekolah, namun tanggapan dari pihak sekolah justru ingin melindungi si pelaku dan menyarankan menempuh jalan damai secara kekeluargaan. 

Akan tetapi, keluarga korban sudah marah dan melaporkan kejadian ini ke Polres Siak melalui kuasa hukum Ismail SH, yang menangani kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur ini.(nal)