Kasus Pelecehan Seksual Siswi MTs Coreng Siak sebagai Kota Layak Anak, DPRD akan Panggil Kemenag dan Disdik


Ahad, 27 November 2022 - 16:11:36 WIB
Kasus Pelecehan Seksual Siswi MTs Coreng Siak sebagai Kota Layak Anak, DPRD akan Panggil Kemenag dan Disdik Azmi.

RIAUIN.COM - Dugaan kasus pelecehan seksual yang dialami siswi MTs usia 14 tahun di Siak masih terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Polres Siak. Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, DPRD Siak melalui Komisi I berencana memanggil pihak Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Pendidikan (Disdik).

Anggota Komisi I DPRD Siak Azmi akan membahas persoalan ini dengan pimpinan agar dalam waktu dekat memanggil pihak terkait untuk menyelesaikan masalah pelecehan seksual, khususnya terhadap pelajar. Pasalnya, dengan kejadian ini tentunya mencoreng nama Kabupaten Siak yang terkenal dengan Kota Layak Anak dan sudah diakui  pemerintah pusat.

"Kejadian ini jelas mencoreng nama Siak sebagai Kota Layak Anak. Saya minta Kemenag dan Disdik Siak melakukan evaluasi terhadap program study tour di semua sekolah di Siak. Agar kejadian ini tidak terulang kembali," kata Azmi kepada Riauin.com, Ahad (27/11/2022).

Mantan Ketua DPRD Siak ini juga mempertanyakan tujuan dari kegiatan study tour sekolah MTs itu, karena dinilai lebih banyak mudarat daripada manfaatnya. 

"Setahu saya, kegiatan study tour ke luar kota ini bukan hanya di MTs saja, tapi juga dilaksanakan SMA, SMP dan MAN. Artinya, kejadian pelecehan seksual terhadap siswi MTs ini hendaknya menjadi perhatian semua pihak, khususnya sekolah lainnya yang juga melakukan kegiatan yang sama selama ini," jelas Azmi.

Seandainya pihak Kemenag dan Disdik menilai kegiatan study tour ke luar kota masih diperlukan untuk menunjang proses belajar, lanjut Azmi, maka harus dilakukan evaluasi dan kajian kembali oleh Kemenag dan Disdik Siak.

"Harus dikaji lagi, jangan sampai kejadian tercela ini terulang kembali terhadap anak didik kita saat mengikuti study tour ke luar kota," ujarnya.

Terkait pelecehan seksual yang dialami siswi MTs, lanjut legislator Partai Golkar, kejadian ini jelas kesalahan pihak sekolah yang dinilai gagal menjaga keamanan dan keselamatan pelajar selama study tour.

"Apa pun alasannya, sekolah MTs itu jelas salah. Dimana keberadaan guru pendamping saat peristiwa itu terjadi? Saya dapat info dari orang dalam MTs, ada salah seorang guru yang bilang, manalah kami mampu menjaga anak-anak 24 jam. Pernyataan ini jelas tak bertanggung jawab," kesal Azmi.

"Besok, saya akan bicarakan rencana hearing (rapat dengar pendapat) dengan pimpinan Komisi I. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa panggil pihak Kemenag dan Disdik untuk duduk bersama membahas kasus pelecehan seksual terhadap siswi MTs ini," pungkasnya.(nal)