Besuk 2 Bocah Penderita Rapuh Tulang, Kapolda Riau: Intervensi Kedokteran Kuatkan Tulangnya


Jumat, 18 November 2022 - 07:37:46 WIB
Besuk 2 Bocah Penderita Rapuh Tulang, Kapolda Riau: Intervensi Kedokteran Kuatkan Tulangnya Foto bersama Kapolda Riau dengan kedua bocah dan tim dokter beserta keluarga/foto:HPR

RIAUIN.COM - Kapolda Riau, Irjen Mohammad Iqbal, membesuk dua bocah penderita kelainan tulang di Rumah Sakit Awal Bros di Ahmad Yani, Pekanbaru, Kamis (17/11/2022).

Dua bocah bersaudara itu masing-masing bernama M Rehan (11) dan Fajri Rahman (7) itu, langsung sumringah begitu Irjen Iqbal bersama rombongan, masuk ke dalam kamar tempat mereka dirawat.

Ini adalah kali kedua mereka bertemu dengan pimpinan Korps Bhayangkara Lancang Kuning tersebut.

Pasalnya, pada Rabu (10/11/2022) lalu, Irjen Iqbal juga sudah membesuk langsung di kediaman mereka di Jalan Sidomulyo RT 2 RW 8, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan.

Saat itu, Kapolda Riau menyerahkan bantuan kursi roda, bantuan sembako serta santunan uang tunai bagi keluarga Rehan dan Fajri.

Dalam kunjungannya kali ini, mantan Kadiv Humas Polri itu, turut didampingi Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, AKBP dr Reni dan Kompol dr Firman dari Bid Dokkes, dr Jansen Sp.OT dan manager RS Awal Bross.

Hadir pula pula dokter yang menangani penyakit Rehan dan Fajri, yakni dr Jansen, Sp OT.

Irjen Iqbal sempat mengobrol dengan orang tua kedua anak lelaki tersebut, Eko Suharno (59) dan Reni Angelina (43).

"Alhamdulillah pada waktu pertama kali saya berkunjung ke kediaman ananda Rehan dan Fajri, kita diterima dengan baik terus kita juga menjembatani antara ananda berdua dan keluarga dengan dokter yang merawat, yaitu dr Jensen," ucap Irjen Iqbal.

Disebutkannya, awalnya Rehan dan Fajri merasa takut untuk menjalani pemeriksaan dan menjalani pengobatan. Kegiatan cukup terkendala dan tak bisa berjalan lancar. Saat ini kondisi kedua bocah itu sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Namun berkat pendekatan sosio psikologi yang dilakukan tim Biddokkes Polda Riau dibantu keluarga, Rehan dan Fajri mau dibawa ke rumah sakit.

"Akhirnya berhasil dibawa ke sini untuk diberikan intervensi kedokteran, terus dilakukan treatment dan tadi dokter menyampaikan sudah dilakukan beberapa treatment yang diperlukan. Tujuannya adalah penguatan tulang yang memang secara genetik tulangnya tulang kaca dan sangat rapuh," jelas Irjen Iqbal.

"Insyaallah dengan intervensi kedokteran ini semakin kuat, kita harap ananda berdua aktivitasnya bisa sempurna dan bisa melanjutkan pendidikan untuk mengejar cita-citanya. Mudah-mudahan menjadi kebanggaan kedua orang tua dan berguna bagi agama bangsa dan negara," imbuh mantan Kapolda NTB ini.

Irjen Iqbal berjanji akan mengawal perawatan terhadap Rehan dan Fajri sampai sembuh.

"Saya pernah katakan tugas polisi itu adalah pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, kita juga akan memberikan informasi kepada stakeholder lainnya. Dapat kita bayangkan jika kedua ananda ini sehat dan dapat menggapai cita-citanya, ada yang mau jadi dokter, mau jadi polisi. Ini akan membantu tugas-tugas kepolisian. Niat kita yang tulus hari ini semoga menjadi amal jariah bagi kita semua," pungkasnya.

Sementara itu, dr Jansen, Sp OT mengungkapkan, Rehan dan Fajri datang ke rumah sakit dengan kondisi ketidakmampuan untuk berjalan dan tulang sering patah.

"Jadi setelah kita evaluasi ternyata memang ada suatu kelainan yang kita temukan mulai dari bagian kepala, bagian pada gigi dan mata, kemudian tulang. Setelah kita evaluasi kita temukan bahwa memang kedua adik ini mengalami kelainan genetik atau kelainan bawaan, umumnya rapuh jadi seperti tulang kaca, jadi kesannya kuat, tapi jika melakukan gerakan dia patah," ulas dr Jansen.

Dia berujar, pihaknya sudah memberikan treatment, khususnya untuk penguatan tulang. Sedikit demi sedikit, tim medis melakukan perbaikan.

"Nanti untuk berikutnya kita lakukan poengobatan secara komprehensif sehingga dapat bergungsi dengan baik. Jadi perkembangannya harus kita pantau secara berkala dan kita lihat perkembangannya. Di sini kita melakukan pengobatan tidak hanya oleh dokter tulang, tetapi ada juga dokter anak untuk nutrisinya dan dokter gizi, dan rencana selanjutnya oleh dokter THT untuk melihat kelainan genetik ini," pungkas dr Jansen.rls