Pemerintah Perlu Fasilitasi Pelaku UMKM Bersaing di Era Digitalisasi

PERKEMBANGAN teknologi informasi dengan program pemerintahan digital yang cerdas smart infrastructure, smart living, smart environtment, smart people dan smart economy. Pandemi yang sudah melanda 2 tahun ini telah membuat pemerintah melakukan berbagai kebijakan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Salah satunya dengan membatasi ruang gerak masyarakat. 

Dampak negatif dan positif dari Covid-19 ini beragam, pemberlakuan social distancing dari pemerintah berakibatkan menurunnya perekonomian dimasyarakat. Hal ini banyak pelaku UMKM yang melakukan praktik pemasaran dengan cara tradisional beralih dengan pemasaran digital.

Saat ini, perkembangan ekonomi yang tidak begitu stabil dipicu kebijakan-kebijakan pemerintah naiknya bahan baku, bahan bakar kendaraan. Membuat sebagian pelaku UMKM harus berada di rumah, kehilangan pekerjaan. Sebagian pelaku ekonomi yang masih bangkit  berkreasi dan berkreatif mengembangkan keahlian dari rumah dengan memanfaatkan teknologi yang ada e-commerce. 

Dengan adanya perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun daerah perlu membuat suatu program smart economy melalui dinas-dinas terkait yang dapat mendorong pelaku ekonomi. 

Pemerintah menyediakan suatu platform digital dengan mempromosikan produk UMKM. Memudahkan pelaku UMKM bertransaksi secara digital. Beriklan secara gratis dalam mendukung ekonomi masyarakat yang maju. Tentunya nanti program ini menjadi kepuasaan masyarakat untuk membantu pemerintah menciptakan smart economy. 

Menggunakan konten atau platfrom dari pemerintah meningkatan pengunaan sosial media menciptakan peluang baru bagi para pelaku ekonomi yang pemula maupun pelaku ekonomi senior bersaing secara sehat di economy digital. Digitalisasi dukungan dari pemerintah ini merupakan kunci utama mendorong program-program pemerintah dalam bidang ekonomi dan mendatangkan investor. ***

(Fahmi Iqbal Firmananda SKom MM adalah dosen Prodi Bisnis Digital FEB Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai)