Pelayanan di RSUD Arifin Ahmad Mencla-mencle, Keluarga Pasien Naik Darah


Sabtu, 29 Oktober 2022 - 22:50:24 WIB
Pelayanan di RSUD Arifin Ahmad Mencla-mencle, Keluarga Pasien Naik Darah Suasana saat keluarga pasien ditemui Dirut RSUD Arifin Ahmad/foto:via bintang

RIAUIN.COM - Kerabat dan keluarga pasien yang berobat di RSUD Arifin Achmad marah-marah akibat tidak mendapat pelayanan oleh petugas dengan dalih tidak memiliki alat untuk transfusi darah.

Salah seorang kerabat pasien bernama Maria menceritakan, bahwa korban membutuhkan darah dikarenakan untuk penyakit kanker. Awalnya pihak RSUD Arifin Achmad mengatakan bahwa untuk stok darah tidak ada, dan pihak keluarga pasien mencari donor darah dari anggota Polri hingga masyarakat.

"Setengah jam setelah diminta, kita sebar langsung datang mereka. Semua ramai mau donor darah. Tiba-tiba darahnya dipermainkan sama orang RSUD ini," kata Maria, Sabtu (29/10/2022) malam.

Lanjutnya, setelah ditanya berulang kali, pihak RSUD Arifin Achmad baru mengaku bahwa stok darah sudah ada. Namun masalahnya alat reagen atau alat pencocokan darah tidak ada, sehingga belum bisa ditransfusi.

"Kami cek kenapa reagen tidak ada, katanya reagen menipis sejak 2 hari lalu dan habis siang tadi. Baru akan datang Selasa atau Rabu, tapi itu juga tidak bisa dipastikan," sebutnya.

"Sementara darah trombosit atau darah putih itu kata PMI akan kedaluwarsa 5 hari. Jadi tentu keluarga bingung, kalau kedaluwarsa nanti ke mana darah mau dicari lagi. Padahal siangnya sudah ditanya katanya aman dan akan segera diproses," sambungnya.

Tidak puas dengan jawaban dua petugas bank darah di RSUD Arifin Achmad karena tidak ada kepastian, sehingga terjadilah cekcok. 

"Tiba-tiba setelah cekcok baru bilang reagen sudah ada. Lah kok tiba-tiba ada, padahal katanya Selasa atau Rabu baru datang. Ini bukan pertama kali saja, berulang kali sudah keluhan di sampaikan sama Dirut sejak awal. Kalau sudah sampai ke Dirut baru semua masalah dikerjakan," ungkapnya.

Melihat ada keributan, Direktur RSUD Arifin Achmad, Wan Fajriatul Mammunah langsung menghampiri kerabat dari pasien, dan mendengarkan permasalahan yang terjadi tersebut.

Wan mengaku bahwa permasalahan itu memang kesalahan dari petugas RSUD Arifin Achmad dan ia pun meminta maaf kepada kerabat pasien. 

"Kami meminta maaf kepada keluarga pasien, ini memang kesalahan dari petugas kami," singkatnya.

Padahal, Gubernur Riau, Syamsuar memiliki program pelayanan kesehatan maksimal, agar masyarakat Riau tidak lagi berobat ke negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura.rls