Guru-guru SMP 30 Datangi Disdik Pekanbaru, Sebut Kepsek Sisihkan Uang Infak untuk Orang Dinas


Senin, 24 Oktober 2022 - 13:58:34 WIB
Guru-guru SMP 30 Datangi Disdik Pekanbaru, Sebut Kepsek Sisihkan Uang Infak untuk Orang Dinas Guru-guru SMP N 30 meninggalkan Gedung Disdik Pekanbaru/foto:dnr

RIAUIN.COM - Sejumlah guru SMP Negeri 30 Rumbai ramai-ramai mendatangi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Senin (24/10/2022) pagi.

Kedatangan 26 guru itu untuk menyampaikan aspirasi dan ketidaknyamanan mereka atas kepemimpinan Kepala Sekolah SMP N 30 yang saat ini dijabat Nuryenti Sofia.

Sejumlah guru yang berhasil diwawancara di lantai 2 Gedung Disdik Jalan Syamsul Bahri, Air Hitam Pekanbaru mengatakan bahwa mereka sudah gerah dengan kepemimpinan Kepsek Nuryenti. Mereka menuntut agar Disdik Pekanbaru mengganti Kepsek tersebut.

"Kami datang kesini hari ini, karena kami sudah kurang nyaman lagi di sekolah. Banyak hal yang menurut kami kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Kepsek tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Sebenarnya sudah lama, karena memang makin hari rasanya kebijakan-kebijakan itu yang disampaikan sudah tidak sesuai makanya kami datang ke tempat ini (Disdik, red)," ujar perwakilan guru-guru yang namanya minta dirahasiakan.

Mereka mengungkapkan, kebijakan-kebijakan yang tidak tepat itu diantaranya mulai dari masalah kenaikan kelas, penerimaan murid baru, uang LKS, uang OSIS yang tidak tepat sasaran, uang kemalangan, uang sosial bahkan ada dugaan penyalahgunaan uang infak.

Terkait uang infak, menurut keterangan guru-guru, biasanya uang tersebut dihabiskan penyalurannya kepada yang berhak menerima. Namun pada masa Kepsek Nuryenti wajib disisakan.

"Setau saya, sudah berapa Kepala Sekolah belum ada yang namanya uang infak itu bulan puasa itu, biasanya dibagikan kepada anak yatim fakir miskin, dihabiskan. Ini, uang infak itu nggak boleh dihabiskan, nanti kalau ada orang Dinas minta duit katanya," ujar guru pria yang tidak mau diungkap identitasnya.

"Biasanya dari Kepsek-Kepsek yang lama itu seperti dulu (penyaluran uang infak, red) dihabiskan, masa dia ini sisakan untuk orang dinas. Saya pun heran, biasanya sisanya itu tidak bisa dibagi lagi, kata teman itu jangan dihabiskan karena nanti mana tau orang dinas minta uang," terangnya.

Dia juga mengungkap bahwa dirinya sudah dua kali difitnah oleh Kepsek. Pertama, ia dituduh memasukkan murid baru secara diam-diam tanpa izin.

"Mana bisa saya masukkan anak tanpa ada tanda tangan dari Kepala Sekolah. Saya selaku panitia hanya menerima saja," lanjutnya.

Kedua, ia difitnah terkait permintaan uang partisipasi untuk dari 3 orang siswa baru yang diberikan kepada sekolah untuk pengadaan tong sampah.

"Tapi yang dituduhkan itu saya, katanya dari usulan saya, padahal urusan beliau. Waktu itu diminta tong sampah besar, saya ngusulkan janganlah besar kali karena itu mal tong sampah itu," sebutnya.

Sementara itu, dari pengakuan guru lainnya, uang sosial milik guru-guru juga telah digunakan oleh Kepsek untuk dibayarkan ke uang Dharma Wanita.

"Tanpa sepengetahuan kami, Kepsek minta uang sosial itu dibayarkan ke uang Dharma Wanita. Itu diambil kalau Ndak salah Rp800 ribu dari uang sosial kami. Harusnya tidak boleh digunakan, boleh dia menggunakan tapi harus izin kami dulu karena itu kan dari kami untuk kami," ucap salah satu guru perempuan.

Sementara itu, Kepsek SMP N 30 Nuryenti Sofia ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp tidak memberikan tanggapan. Pesan sudah terkirim dengan status centang dua abu-abu.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengaku tidak mengetahui permasalahannya. Ia mengarahkan agar mencari tau ke Kabid SMP.

"Saya tidak paham apa masalahnya, tanya sama Bu Kabid SMP saja," ujarnya singkat.

Sama halnya dengan Nuryenti, Kabid SMP Disdik Kota Pekanbaru, Nurbaiti juga bungkam. Sambungan telepon dan pesan konfirmasi yang dikirim media ini juga tidak direspon.-dnr