Sedang Tidur, Pekerja Perkebunan di Pelalawan Diterkam Harimau


Senin, 24 Oktober 2022 - 07:53:36 WIB
Sedang Tidur, Pekerja Perkebunan di Pelalawan Diterkam Harimau Kepala seorang pekerja robek usai dicakar harimau/foto:tsi

RIAUIN.COM - Seorang pekerja kontaktor di hutan tanaman industri di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan diserang Harimau Sumatera.

Pria bernama Adi Saputra (37 th), yang bersangkutan sebagai kepala rombongan mengalami luka-luka pada bagian kepala karena terkena cakaran harimau. 

Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan mengatakan, sebelum kejadian tersebut, salah seorang pekerja lapangan pada hari Jumat (21/10/2022) melihat mata berwarna merah berada ditempat yang gelap diseputaran camp pekerja. 

"Saat itu pekerja lapangan tersebut tidak mengetahui bahwa mata tersebut adalah mata seekor Harimau Sumatera. Saat seluruh pekerja sedang tidur, korban terbangun dan melihat ada seekor harimau dengan jarak sekitar 2 meter darinya," ujar Genman, Minggu (23/10/2022).

Karena kaget, korban berteriak keras untuk membangunkan pekerja lainnya, akibatnya harimau itu terkejut dan langsung menyerang korban yang sedang dalam posisi duduk. 

Saat penyerangan, tangan kiri korban memegang kaki harimau itu dan tangan kanan korban memegang badan hewan buas itu sebagai upaya perlawanan. Namun, korban sudah terkena cakaran kaki kiri harimau pada bagian kepala atas.

"Korban dan pekerja lainnya mencoba untuk mengusir harimau itu, namun hewan carnivora itu tetap tidak mau pergi, bahkan masuk ke dalam camp. Lalu seluruh pekerja yang ada berusaha kembali melakukan pengusiran dan akhirnya harimau tersebut keluar dari camp," terang Genman.

Kemudian, korban segera dibawa ke klinik perusahhan di distrik Merawang untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis oleh dokter. Hasil pemeriksaan korban mengalami luka robek di bagian kepala atas sehingga mendapatkan 20 jahitan.

Dari peristiwa itu, pihak perusahaan menghubungi dan melaporkan kepada Balai Besar KSDA Riau. Tim Balai Besar KSDA Riau dari Resort Kerumutan Utara melakukan langkah awal mitigasi interaksi negatif dengan memasang camera trap.

"Tim BKSDA berkoordinasi dengan pemagang ijin konsesi hutan tanaman industri terkait dengan implemantasi SOP pelaksanaan kegiatan lapangan dan pengawasannya sehingga mengantisipasi kejadian berulang dikemudian hari," tutup Genman.rls/dnr