Air Menghitam, Sungai Batang Balui Kuansing Diduga Tercemar Limbah Pabrik Kelapa Sawit


Jumat, 23 September 2022 - 15:08:24 WIB
Air Menghitam, Sungai Batang Balui  Kuansing Diduga Tercemar Limbah Pabrik Kelapa Sawit Sungai Batang Balui tercemar diduga akibat limbah pabrik sawit

RIAUIN.COM- Sungai Batang Balui Kabupaten Kuantan Singingi diduga tercemar limbah pabrik kelapa sawit. Air menghitam dan mengeluarkan bau menyengat. 

Sungai yang terletak di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Hulu Kuantan itu kini kondisinya semakin parah. Warga setempat Depri mengungkapkan, ia melihat perubahan warna sungai tersebut pada hari Rabu tanggal 21/9/2022 lalu.

"Saya kebetulan melintas di jembatan Batang Balu, Rabu kemarin, airnya menghitam dan mengeluarkan bau, lalu saya vidiokan," kata Depri.

Depri menduga, pencemaran itu akibat limbah pabrik kelapa sawit yang beroperasi di hulu sungai. Pasalnya, dulu sebelum pabrik itu beroperasi, Sungai Batang Balui airnya jernih. 'Tidak seperti ini,' katanya.

Warga Desa Sungai Pinang lainya, Sitam merasa kecewa dengan keberadaan pabrik kelapa sawit yang beroperasi di hulu sungai. Ia menduga pabrik milik PT Tamora Agro Lestari di Desa Serosa yang menjadi masalah pangkal kerusakan lingkungan. Sejak pabrik tersebut beroperasi. Ia tak lagi bisa mencari ikan di Sungai Batang Balui.

"Sudah empat tahun ini saya tak bisa mencari ikan disitu. Padahal sungai itu memang lokasi kami menjaring ikan dulunya," ucapnya.

Senada dengan itu, warga Sungai Pinang lainya, Saidi menuturkan, pencemaran Sungai Batang Balui tidak hanya merugikan pencari ikan, namun juga masyarakat lainya. 

Sebab, air sungai telah mengakibatkan penyakit gatal gatal." Sudah banyak warga kami yang kena penyakit gatal gatal," cerita Saidi.

Menurut cerita warga, pencemaran Sungai Batang Balui bukan pertama ini kali terjadi. "Ini kejadian yang sekian kalinya, dan ini tak bisa kita biarkan lagi," warga lainya menimpali.

Warga Desa Sungai Pinang dan Desa Tanjung mengaku mendapati dampak yang serius akibat tercemarnya Sungai Batang Balui. Karena, masyarakat di dua desa ini berada pada bagian hilir Sungai Batang Balui. Pun Sungai Batang Balui selama ini menjadi tempat mereka mencari nafkah. 

Warga dua desa pun bersepakat akan menggugat perusahaan tersebut atas dugaan pencemaran lingkungan. "Secepatnya kami akan bermusyawarah untuk melaporkan dan menggugat perusahaan tersebut," ujar Kades Tanjung Raja Apriyandi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuantan Singingi Rustam ketika dikonfirmasi terkait pencemaran Sungai Batang Balui mengaku telah mengambil sampel limbah yang diduga mencemari sungai tersebut. 

Sementara itu, Kepala Tata Usaha (KTU) PT Tamora Agro Lestari (TAL), Widi ketika dikonfirmasi malah berdalih pembuangan limbah tersebut sudah sesuai prosedur. Ia bahkan membantah limbah pabrik tersebut tidak ada yang bocor.

"Tidak ada yang bocor, sudah
sesuai prosedur dan baku mutu," kata dia.-hen