Gubri Kunker ke Inhil, Suhaidi: Cari Solusi Agar Harga Kelapa dan Pinang Kembali Membaik


Senin, 12 September 2022 - 15:55:16 WIB
Gubri Kunker ke Inhil, Suhaidi: Cari Solusi Agar Harga Kelapa dan Pinang Kembali Membaik Ustadz Suhaidi saat disalami warga ketika menghadiri salah satu acara di Kabupaten Inhil, baru-baru ini. | Foto : nal

RIAUIN.COM- Wakil Ketua Komisi I DPRD Riau Suhaidi mengatakan, kunjungan kerja yang dilaksanakan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar beserta sejumlah pejabat eselon II (kepala dinas) selama 3 hari (7-9/9) di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pekan lalu, tidak hanya sebatas kegiatan seremonial semata.

Politisi Partai Gerindra yang akrab disapa Ustadz itu juga berharap, Gubri
bisa mencarikan solusi terkait anjloknya harga komoditas pertanian, seperti kelapa, pinang dan lainnya.

"Roda perekonomian masyarakat Inhil sangat bergantung dengan sektor pertanian. Ketika harga komoditas anjlok di pasaran, imbasnya langsung dirasakan warga. Kita berharap masalah ini juga menjadi perhatian serius bagi Gubernur Riau, Syamsuar. Cari solusinya, bagaimana harga kelapa dan pinang di Inhil ini kembali membaik," ujar mantan Ketua KPU Inhil 2015-2019 ini kepada Riauin.com, Senin (12/9/2022).

Doktor alumni UIN Suska Pekanbaru ini menjelaskan, anjloknya harga komoditas pertanian dan perkebunan di Kabupaten Inhil sudah berlangsung sejak 5 tahun terakhir. Tentunya, persoalan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemkab Inhil saja, namun hendaknya menjadi perhatian  Pemprov Riau.

"Apalagi saat ini harga BBM bersubsidi sudah naik pula, yang jelas berimbas kepada peningkatan biaya hidup masyarakat. Kalau harga komunitas pertanian dan perkebunan terus anjlok, bagaimana warga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya," jelas mantan Ketua Panwaslu Inhil tahun 2003-2004 ini.

"Sebagai wakil rakyat daerah pemilihan Kabupaten Inhil, hal ini juga menjadi perhatian kami bersama kawan-kawan lainnya di DPRD Riau, khususnya dapil Inhil," kata Suhaidi.

Dia menambahkan, persoalan lainnya yang saat ini menimpa masyarakat Inhil adalah produktivitas pertanian dan perkebunan  yang terus menurun. Hal itu disebabkan sejumlah kendala, salah satunya kondisi lahan pertanian dan perkebunan yang sudah kritis karena di makan usia.

"Kemudian, dampak intrusi air laut yang menggenangi lahan pertanian dan perkebunan masyarakat, sehingga kondisi lahan yang bercampur air garam menjadi tidak sehat. Untuk itu perlu pembangunan tanggul yang lebih luas dalam rangka mengatasi persoalan tersebut," jelasnya.

"Pemrov Riau diharapkan memberikan perhatian lebih untuk pembangunan tanggul di Inhil. Kalau tidak, Inhil yang dikenal sebagai negeri hamparan kelapa, perlahan-lahan bisa hilang.  Akibat hancurnya lahan pertanian dan perkebunan dikarenakan pengaruh intrusi air laut yang mengenangi lahan perkebunan," pungkasnya. -nal