Ratusan Kerbau di Gunung Bungsu Diserang Wabah Ngorok


Ahad, 28 Agustus 2022 - 23:27:47 WIB
Ratusan Kerbau di Gunung Bungsu Diserang Wabah Ngorok peternak kerbau di Gunung Bungsu mendengarkan penyuluhan dari Drh. Deyus Herman mengenai cara penanggulangan penyakit ngorok. | Foto : hms

RIAUIN.COM- Peternak kerbau di Desa Gunung Bungsu, Kecamatan XIII Koto Kampar kini tengah resah. Pasalnya, belakangan ini ternak milik masyarakat diserang wabah ngorok atau penyakit Septicemia Epizootica (SE). Tak kurang 30 ekor kerbau mati, dan masyarakat terpaksa menjual ternak mereka dengan harga murah. 

Sekitar 180 ekor kerbau dijual warga dengan harga yang sangat murah, yakni hanya sebesar Rp800 ribu rupiah saja karena telah terjangkit wabah SE. Hal itu disampaikan Fauzul Azmi, seorang pemuda desa setempat kepada Riauin.com, Minggu (28/8/2022).

Fauzul merupakan Ketua PAC Partai Demokrat ini minta pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan segera mengambil sikap, jika tidak para peternak terancam merugi.

Sementara itu anggota DPRD Provinsi Riau dari Kampar, Eva Yuliana mengatakan, masalah ini mesti secepatnya diatasi dan dicarikan solusi oleh Dinas Peternakan Kabupaten Kampar. 

"Saya tidak ingin masyarakat kita di Gunung Bungsu mengalami kerugian lebih banyak," ujar Eva.

Tak berselang lama, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar merespon situasi yang terjadi di Gunung Bungsu.

Atas aksi cepat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kampar yang telah turun langsung ke Desa Gunung Bungsu guna melakukan vaksinasi dan memberikan obat-obatan lainnya mendapat apresiasi istri mantan Bupati Kampar tersebut. 

"Saya juga bangga melihat Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan XIII Koto Kampar, Fauzul Azmi, yang cepat tanggap memantau dan melaporkan apa yang dibutuhan oleh masyarakatnya," jelas Eva Yuliana.

Untuk mengantisipasi wabah ini, Dinas Peternakan menurunkan tim, seperti drh Deyus Herman, Kabid Keswan dan Kesmavet Disbunnak Keswan, Drh. Helmi Kristiana selaku penanggung jawab Puskeswan XIII Koto Kampar, Pardelis Spt yang merupakan staf Keswan.

Setelah memberikan suntik vaksin pada hewan kerbau warga, drh Deyus Herman berharap petani di Desa Gunung Bungsu tetap memelihara dan merawat ternak. Karena, penyakit SE (ngorok) pada ternak kerbau ini masih bisa disembuhkan, dengan catatan cepat diobati dan melaporkan pada petugas dari Dinas Peternakan.

"Intinya lebih bagus mencegah dari pada mengobati, dengan cara vaksinasi rutin setiap tahun," imbau drh. Deyus Herman.

Lebih lanjut dipaparkan drh. Deyus, masyarakat harus yakin dengan pengobatan yang dilakukan oleh petugas dari dinas.

"Jangan panik dan cemas. Semua ada solusinya, yang penting pemerintah melalui dinas akan berupaya membantu masyarakat peternak dalam menanggulangi penyakit SE ini di Desa Gunung Bungsu," imbuhnya.

Fauzul Azmi, warga tempatan mengaku kasihan melihat peternak yang telah kehilangan hewan kerbau milik mereka akibat diserang wabah ini.

"Kita kasihan melihat peternak yang mengalami kerugian banyak dan ditambah lagi dengan harga jual kerbau masyarakat tidak sesuai dengan harga yang semestinya, biasanya Rp17 juta  per ekor dan setelah terjangkit cuma dihargai Rp500 sampai Rp800 ribu," ujarnya.

Dia pun berharap, Dinas Peternakan Kampar dapat melakukan vaksinasi berkala pada hewan ternak warga terutama di Desa Gunung Bungsu. -naz