Galeri Foto

Didampingi Gubri, Menparekrat Kunjungi Istana Siak dan Kampung Wisata Dayun


Ahad, 21 Agustus 2022 - 23:02:03 WIB
Didampingi Gubri, Menparekrat Kunjungi Istana Siak dan Kampung Wisata Dayun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Gubernur Riau Syamsuar berkunjung ke Kota Siak Sri Inrapura, Sabtu (20/8/2022). | Foto : mcr

RIAUIN.COM- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Gubernur Riau Syamsuar hadir di acara Temu Pusaka Indonesia 2022 di Kota Siak Sri Indrapura, Sabtu (20/8/2022) petang. Kegiatan ini mengusung tema "Peluang dan Tantangan Penerapan Ekonomi Pusaka di Kota Pusaka". 

Sandiaga mengatakan, Indonesia sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Sultan Syarif Kasim II. Karena menurutnya, Kesultanan Siak memiliki peran besar dalam memberikan pembangunan perekonomian Republik Indonesia.

"Dapat diketahui, bahwa Indonesia patut berterima kasih kepada kesultanan Siak. Karena Sultan Syarif Kasim II mempunyai peran yang luar biasa penting dalam menyumbang pembangunan perekonomian kita," kata Sandiaga. 

Kegiatan Temu Pusaka Siak 2022 menjadi langkah awal pemerintah terumata Kemenparekraf RI untuk menjalin kerja sama wisata berbasis Pusaka. 

"Temu Pusaka Siak 2022 ini adalah langkah awal kita untuk menjalin kerja sama wisata berbasis Pusaka. Potensi ini menjadi modal dan sangat sesuai dengan semangat tema peluang dan tantangan penerapan ekonomi pusaka di Kota Pusaka," ujarnya. 

Pariwisata Pusaka merupakan kegiatan wisata untuk mengetahui sejarah di daerah. Nantinya pariwisata pusaka akan banyak membawa manfaat untuk mengenalkan destinasi kearifan lokal. 

"Jadi pariwisata berbasis berbasis pusaka sejarah ini menjadi salah satu tema pariwisata yang banyak membawa manfaat. Terutama dikemas dengan penuh kearifan lokal. Destinasinya dibranding dengan cermat dan pengembangannya dikemas dengan penuh kemaslahatan bagi masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Menparekraf. Karena Sandiaga telah datang langsung dan mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Riau, khususnya di Kabupaten Siak. 

"Motivasi kami mengembangkan kampung wisata di Siak adalah salah satu cara dalam upaya kami meningkatkan ekonomi. Terlebih mulai 24 Agustus 2022 akan dimulai kembali penerbangan langsung dari Kuala Lumpur (Malaysia Airlines) ke Pekanbaru dan juga Scott dari Singapura. Semoga terus bertambah kunjungan wisatawan mancanegara sehingga dapat memberikan dampak pada perekonomian masyarakat," kata Syamsuar.

Setelah mengikuti kegiatan acara Temu Pusaka Indonesia 2022, Menparekraf RI beserta rombongan yang didampingi Gubri dan Bupati Siak melakukan kunjungan ke Istana Siak Sri Indra Pura. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Siak, Alfedri, Staf Khusus Bidang Pengaman Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis Kemenparekraf Brigjen TNI Ario Prawiseso, serta Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua.

Sebelumnya, Sandiaga S Uno berkesempatan menunjungi kawasan wisata Embung Terpadu di Kampung Dayun, Kabupaten Siak. Lokasi wisata embung buatan seluas 6.000 m2 dengan kedalaman 1,5 hingga 2 meter menjadi cikal bakal pengembangan pariwisata berbasis edukasi di Desa Wisata Dayun. Embung ini awalnya difungsikan sebagai sumber air guna mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar Dayun dan Siak.

Keberadaan embung selain sebagai destinasi wisata juga diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat juga wisatawan untuk dapat menjaga alam dan menjaga terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Saya terus mendorong kawasan embung terpadu ini dapat terus berinovasi, beradaptasi, berkolaborasi menampilkan pariwisata berbasis masyarakat berkelanjutan. Ini menjadi semangat bukan Indonesia membangun desa tapi desa yang membangun Indonesia, yang memberi inspirasi bagi kita semua," kata Menparekraf Sandiaga. 

Kini setiap harinya, terutama di akhir pekan, banyak wisatawan bahkan dari luar Kabupaten Siak datang berkunjung. Wisatawan bisa menikmati berbagai atraksi buatan yang dihadirkan. Mulai dari ragam atraksi outbound, wisata air, mural dayun, camping ground, juga flying fox.

Kepala Desa atau Penghulu Kampung Dayun, Nasya Nugrik memaparkan, jumlah pengunjung Desa Wisata Dayun pada tahun 2022 tercatat 64.241 wisatawan. Jumlah pengunjung pada bulan Januari 14.519, Februari 7.210, Maret 5.520, April 557, Mei  32.976, Juni 2.067, dan pada bulan Juli tercatat 1.392 wisatawan.

"Jadi jumlah pengunjung Desa Wisata Kampung Dayun hingga bulan Juli tahun 2022 tercatat ada sebanyak 64.241 wisatawan," Nasya Nugrik. 

Untuk memajukan objek wisata yang dikelolanya, pihaknya bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau, Dispar Kabupaten Siak, dan stakeholder lainnya, terus bersinergi dalam mengoptimalkan 7 unsur dalam penilaian ADWI.

Adapun 7 unsur penilaian itu adalah, Daya Tarik Pengunjung, Homestay, Digital dan Kreatif, Souvenir, Toilet Umum, Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE), dan Kelembagaan Desa.

Di Kampung Dayun wisatawan juga dapat berziarah ke Makam Tuk Antan Berdarah Putih atau Khalifah Kholil. Tuk Antan Darah Putih adalah seorang tokoh asli Kampung Dayun yang dihormati hingga sekarang. Sebagai kawasan wisata yang cukup luas, Desa Wisata Dayun juga berkembang sebagai sentra ekonomi kreatif.

Pelancong yang datang juga dapat menikmati berbagai ragam budaya dari kelompok-kelompok seni setempat mulai seperti Tari Olang-Olang. Dinamakan Tari Olang-Olang karena tarian ini mengungkapkan seekor burung elang yang menyerupai seorang putri kayangan yang bertemu dengan seorang pemuda hingga mereka jatuh cinta.

Selain itu juga ada kesenian Silat Pangean yang merupakan seni bela diri yang termasuk dalam kategori silat dan diwariskan secara turun-temurun oleh warga Desa Dayun. Selain untuk bela diri, silat ini juga sering ditampilkan dalam acara pernikahan Melayu Riau di Siak, dan acara kebudayaan lainnya.

Kemudian, kawasan itu juga menjadi destinasi wisata unggulan di Siak yang memberikan manfaat terhadap kebangkitan ekonomi dan terbukanya peluang usaha di kalangan masyarakat. Desa Wisata Dayun juga dikenal dengan budidaya semangka yang kemudian banyak dijadikan makanan olahan seperti brownies semangka, keripik semangka, sirop semangka, dan lainnya.

Desa Wisata ini sebelumnya merupakan desa tertinggal. Kemudian, kategori desa itu naik menjadi desa berkembang, desa maju, dan saat ini telah menjadi desa mandiri.

Pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Desa Wisata Dayun mampu bersaing dengan 3.419 peserta desa wisata dari 34 provinsi di Indonesia. Desa Wisata Dayun berhasil lolos 50 besar tingkat nasional mewakili Riau. -glr