Konflik dengan Warga Pangkalan Kerinci, 3 Ekor Gajah Digiring ke TN Tesso Nilo


Senin, 18 Juli 2022 - 09:54:54 WIB
Konflik dengan Warga Pangkalan Kerinci, 3 Ekor Gajah Digiring ke TN Tesso Nilo Ilustrasi/foto:via mcr

RIAUIN.COM - Balai Taman Nasional (TN) Tesso Nilo bersama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan Yayasan TN Tesso Nilo telah melakukan penggiringan kelompok gajah sebanyak 3 ekor menuju habitatnya di lansekap Tesso Nilo. 

Kepala Balai TN Tesso Nilo, Heru Sutmantoro pada keterangan tertulisnya menyampaikan, bahwa sampai saat ini upaya penanganan terus dilakukan oleh petugas walaupun terdapat beberapa kendala di lapangan. 

“Kendala lokasi yang merupakan daerah rawa dan kurangnya dukungan masyarakat setempat atau pemilik kebun, menjadi masalah utama dalam penanganan,” ungkap Heru.

Heru menyampaikan lebih lanjut, apabila langkah penggiringan dalam waktu dekat tidak membuahkan hasil maka akan dilakukan evakuasi. 

Dijelaskan dia, bahwa evakuasi akan dilakukan dengan analisis dan pertimbangan yang matang, termasuk tempat release, agar proses evakuasi berjalan lancar dan sukses.

Pada Jumat (15/7/2022) lalu, Tim Operasi Penanganan Konflik Gajah melakukan penyisiran terhadap keberadaan gajah liar yang berada di areal perkebunan sawit masyarakat di Dusun Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Sebelumnya, tim bersama dengan Camat Pangkalan Kerinci, beserta lurah dan perangkat desa setempat melakukan pemantauan terhadap kebun sawit masyarakat yang di rusak oleh gajah liar di sekitar dusun rantau baru.

Selanjutnya tim bergerak ke arah hulu sungai dimana sudah ada anggota tim bersama masyarakat yang memantau keberadaan gajah liar yg menurut informasi warga berjumlah 3 ekor (2 dewasa dan 1 anak). 

Hasil pantau tim operasi di lapangan ditemukan jejak gajah liar, tempat mandi atau istirahat dan bekas tanaman sawit yang di makan gajah liar.

Lalu, dari hasil analisa tim mahot gajah TN Tesso Nilo bahwasanya jejak gajah yang di temukan masih baru dan diperkiran gajah liar tersebut lewat pada hari Kamis (14/7). 

Pelaksana Tugas (Plt) BBKSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara juga pada keterangan tertulisnya (17/7/2022) menyampaikan bahwa perbaikan ekosistem sebagai habitat gajah tidak hanya di TN Tesso Nilo.

Namun, perbaikan ekosistem sebagai habitat gajah juga dilakukan pada areal-areal konsesi yg ada disekitarnya, mengingat konflik gajah terjadi justru di luar kawasan konservasi.

“Kantong-kantong habitat gajah banyak yang beririsan dengan hutan produksi. Sehingga perlu dibangun koridor yang menghubungkan areal konservasi atau lindung di dalam konsesi HTI maupun HGU perkebunan sawit sebagai kewajiban mereka. Selain itu juga perlu didorong adanya regulasi di tingkat provinsi baik melalui Peraturan Gubernur atau Peraturan Daerah,” terang Fifin.-dnr