Dapat Bantuan ADB Rp840 M, Unri Segera Bangun 10 Gedung Baru


Kamis, 14 Juli 2022 - 10:55:11 WIB
Dapat Bantuan ADB Rp840 M, Unri Segera Bangun 10 Gedung Baru Foro bersama pada ground breaking pembangunan gedung Aksi ADB Unri/foto:dnr

RIAUIN.COM - Universitas Riau (Unri) melaksanakan kegiatan ground breaking pembangunan 10 gedung Proyek Aksi yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB), Kamis (14/7/2022).

Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Prof Nizam MSc DIC PHd mengatakan, pembangunan gedung Proyek Aksi ADB terdiri dari 3 tahap pengerjaan dengan total pembangunan 10 gedung.

"Ini ada 10 gedung, diharapkan selesai di 2023 yang anggarannya berasal dari Asian Development Bank dan anggaran dari pemerintah sebesar Rp48 miliar dengan ADB murni 52 juta US Dollar atau setara dengan Rp780 miliar," ujar Nizam.

Dijelaskan Nizam, selain Unri, terdapat 4 perguruan tinggi di Indonesia yang memperoleh dana bantuan dari ADB.

"Ada Universitas Malikussaleh, Universitas Jambi, UPI, ITS dan Unilak," tutupnya.

Sementara itu, Rektor Unri Aras Mulyadi dalam sambutannya mengatakan, tahap rangkaian kerja yang telah 
dimulai sejak pertengahan tahun 2015 lalu.
 UNRI melalui Tim Penyusunan Proposal Proyek 
Pengembangan, menyusun proposal yang 
pendanaannya memanfaatkan skema pinjaman 
luar negeri, untuk mendapatkan persetujuan dari 
Kemendikbudristek serta pihak 
Bappenas.

Selanjutnya pada akhir tahun 2015, proposal 
yang diberi judul Higher Education Quality 
Improvement of The University of Riau to 
Enhance Better Accreditation and Graduates 
Competence diajukan ke Kemenristekdikti untuk diusulkan ke 
dalam Bappenas Bluebook yang merupakan 
daftar proyek potensial yang tercantum pada 
Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka 
Menengah (DRPLN-JM) dari Bappenas.

"Setelah melalui proses penyempurnaan, pada 
akhir 2016, proposal tersebut dapat diusulkan ke dalam 
Bappenas Greenbook, yang merupakan daftar 
proyek potensial yang telah disetujui 
pendanaanya dalam hal ini adalah Asian 
Development Bank (ADB) untuk diproses lebih 
lanjut hingga tahun 2017," ujar Aras.

Kemudian, pada tahun 2018, Unri bersama 3 
universitas lainnya (Unimal, Unja, dan UPI) yang digabung dalam satu proyek PLN yang dikenal 
sebagai AKSI (Advanced Knowledge for 
Sustainable Growth in Indonesia) Project, 
dengan total loan dari ADB sebesar US$ 200 juta
 (Rp. 2,848,000,000,000) dan total GOI budget
 sebesar US$ 66.52 juta (Rp. 947,244,800,000). Itu 
belum termasuk alokasi PNBP dari masing-
masing universitas.


Pada 17 Desember 2018, Loan agreement
ditandatangani dengan loan effective date 
dimulai pada tanggal 8 April 2019. Sementara itu 
proyek Aksi ini akan berakhir pada tanggal 30 
Juni 2024.

Khusus untuk Unri, total alokasi anggaran yang dikucur adalah USD 
58,7 juta atau sekitar Rp840 miliar yang terdiri dari 
dana ADB sebesar USD 48,934,655 atau Rp699,7 juta APBN sebesar USD 7,384,684
 atau Rp105,6 serta dana pendamping 
dari PNBP Universitas Riau sebesar USD 
2,423,493 Rp34,6 miliar.

Dari total anggaran sebesar Rp840 miliar 
tersebut, sebanyak 58,3% dialokasikan untuk 
membangun 10 gedung baru dengan total luas 
lantai bangunan 47,500 metee persegi, dan 23,3 % 
dialokasikan untuk perlengkapan peralatan 
laboratorium dan furniture.

Adapun 10 gedung yang akan di bangun di komplek kampus Unri yakni, gedung kajian ilmu pangan, gedung perkuliahan terpadu, gedung laboratorium terpadu, gedung utama ilmu kesehatan, gedung pendidikan dan pelatihan, gedung perpustakaan, gedung teknologi informasi dan komunikasi, gedung kajian ilmu kelautan, gedung paska sarjana dan gedung serbaguna.

"Pembangunan fasilitas ini ditujukan pertama sekali untuk perluasan akses dalam proses pendidikan di Unri dan yang kedua meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Yang ketiga untuk meningkatkan inovasi, kreatifitas tenaga pendidik. Yang paling adalah bangunan ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder dan perguruan tinggi lain yang membutuhkan peralatan yang lain, dari pemerintah, pihak swasta sehingga betul-betul bermanfaat bagi masyarakat secara luas," tutupnya.-dnr