Tak Kondusif dan Sempat Ricuh, Ratusan Peserta Tolak Ikuti Prosesi Konferprov PWI Riau


Jumat, 24 Juni 2022 - 23:32:39 WIB
Tak Kondusif dan Sempat Ricuh, Ratusan Peserta Tolak Ikuti Prosesi Konferprov PWI Riau Suasana di ruang sidang Konferprov PWI Riau di Bengkalis, Kamis (13/6/2022). | Foto : novita

 RIAUIN.COM- Ratusan peserta Konfrensi Provinsi Persatuan Waetawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau menolak mengikuti prosesi Komperprov PWI Riau di Kota Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Kamis (23/6/2022). Sebelumnya sidang pertama yang dipimpin Steering Committee (SC) Helmi Burman sudah tidak kondusif dan sempat terjadi kericuhan.  

Penolakan untuk hadir dalam Konfrensi Provinsi PWI Riau adalah bentuk ketidak transparan panitia Konperprov PWI Riau terhadap beberapa poin yang di bawa dalam ke dalam Konperprov Riau 2022.

Di antaranya, pemilihan tempat pelaksanaan Konperprov yang cukup jauh di Kota Bengkalis, dan peserta Konperprov harus antri sampai 4 jam di Pelabuhan Roro.

Ketidak transparanan lainnya adalah penempatan para peserta yang seakan dikotak-kotakkan. "Ini adalah pelaksanan Konperprov PWI Riau terburuk selama ini," ujar salah seorang peserta Konferprov PWI.

Paling menyedihkan adalah tidak netralnya panitia konferprov di dalam menyikapi peserta Konferprov PWI Riau. PWI Bengkalis tidak netral dalam memperlakukan peserta Konferprov PWI Riau yang berbeda pilihan. 

"Ini sungguh kita sesalkan sekali, seharusnya sebagai tuan rumah PWI Bengkalis harus bersikap netral. Sebab, tidak semua anggota PWI itu memilih petahan sebagai calon ketua PWI," ujar Ridha M Haztil, salah seorang peserta Konperprov.

Ketidak netralan dalam prosesi persidangan ini adalah dalam penetapan anggota PWI yang kartunya sedang berproses ikut dalam Konferprov PWI Riau dalam bentuk mandat bukan dalam bentuk fisik. Sedangkan, banyak kartu-kartu tersebut dipercepat pengurusannya hanya untuk menguasai legitimasi mandat yang sedang berproses ini.

"Seharusnya, sebagai anggota PWI yang kartunya tengah berproses itu hadir dalam Konferprov PWI Riau bukan dalam bentuk mandat. Ini sudahlah kartunya mati sekian lama, tiba-tiba diaktifkan kembali dan ikut dalam Konferprov dan kartunya masih berproses dimandatkan pula. Ini jelas tidak ada etikanya, kalaulah etika tidak ada, tentu kecintaannya terhadap organisasi juga tidak ada. Atau jangan-jangan ada sesuatu dibalik semunya demi kepentingan seseorang," ujar Agustiar  Ketua Pokja Pekanbaru periode kedua.

Menyedihkannya lagi di tengah jalannya prosesi Konferprov Riau sempat terjadi kericuhan, setelah seorang anggota PWI Bengkalis sebagai tuan rumah melakukan intimidasi terhadap seorang peserta Konferprov PWI wanita. 

"Sebagai tuan rumah semestinya bersikap santun kepada peserta Konferprov PWI Riau. Apalagi Ini peserta wanita yang diintimidasi seperti meremehkan harkat wanita. Ini sangat kita sayangkan sekali. Kalau mau berpihak kepada salah seorang calon, tak usah terlalu diperlihatkan," kata Ketua Tim Pemenangan DR H Syafriadi SH MH, H Yusrizal Koto.

Ditambahkan H Yusko, demikian panggilan H Yusrizal Koto, SC sebagai pimpinan sidang yang memimpin terlaksananya prosesi Konperprov PWi Riau harus bersikap adil. Namun di lapangan tampak jelas SC memaksakan sidang dan lebih berpihal kepada calon petahana.

"Atas pertimbangan ini, kami menolak kembali mengikuti prosesi persidangan di Konperprov PWI Riau tahun 2022 di Bengkalis. Karena, suasana persidangan I yang tidak kondusif dari pagi sampai menjelang magrib yang diwarnai dengan kericuhan dan pelemparan botol kaca minuman energi kepada salah seorang peserta bernama Tun Akhyar pada saat pembahasan dan pengesahan agenda acara dan tata teetib konfrensi  yang dipimpin oleh stering comitte. 

Dengan pertimbangan tersebut, tim memutuskan tidak mengikuti pleno II dan pleno III yang membahas laporan pertanggung jawaban pengurus PWI Riau masa bakti 2017-2022 dan penjaringan bakal calon ketua PWI," ujar Yusko. ***

l