Pasca Meja dan Kursi Ditarik Vendor, Proses Belajar-Mengajar di SLB Sri Mujinab Pekanbaru Normal


Rabu, 22 Juni 2022 - 11:08:08 WIB
Pasca Meja dan Kursi Ditarik Vendor, Proses Belajar-Mengajar di SLB Sri Mujinab Pekanbaru Normal Disdik Riau melakukan kunjungan ke SLB Sri Mujinab Pekanbaru/foto:dnr

RIAUIN.COM - Meski sejumlah kursi dan meja kelas bantuan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau ditarik vendor, proses belajar mengajar di SLB Sri Mujinab Kota Pekanbaru tetap berjalan seperti biasa.

Kepala Sekolah SLB Sri Mujinab Pekanbaru, Adri Ningsih kepada Riauin.com mengatakan, saat ini murid-murid di sekolahnya belajar menggunakan kursi yang lama.

"Besoknya kami mengambil inisiatif menggunakan kursi yang lama dan kami letakkan di kelas masing-masing sebanyak jumlah siswa," ujarnya, Rabu (22/6/2022).

"Kalau untuk proses belajar mengajar kami tidak terpengaruh ya, karena kebetulan anak-anak sudah selesai ujiannya. Pas dia (vendor, red) waktu ngambil anak-anak memang tidak ada di sekolah," sambungnya.

Dijelaskan Adri Ningsih, mobiler yang ditarik vendor terdiri dari 10 meja dan 15 kursi dari total 80 kursi dan 80 meja. Mereka beralasan karena belum adanya pelunasan uang dari Disdik Provinsi Riau terkait pengadaan kursi dan meja tersebut sejak 2018 lalu.

"Katanya belum ada pelunasan uang dari Dinas atau yang tergabung itulah, tapi kita hal yang seperti itu kita tidak tau. Karena itu saya nggak mau ikut campur, biarlah mereka yang berurusan karena kan kita dikasih bantuan. Kita kan tidak tau menahu soal uangnya," kata Adri.

Dipaparkan Adri, kursi dan meja yang telah ditarik vendor itu berada di ruang kelas SMALB ruang tuna netra. Perihal penarikan ini, Adri Ningsih sudah melaporkannya kepada Disdik Provinsi Riau.

"Ya nggak apa-apa, kasih aja," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Disdik Riau, Pahmijan, melakukan inspeksi ke SLB Sri Mujinab Pekanbaru. Kedatangan Pahmijan untuk melihat dan memastikan proses belajar mengajar di sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut berjalan dengan normal paska ditariknya sejumlah kursi dan meja oleh vendor pada Senin (20/6/2022) kemarin.

"Alhamdulillah kita melihat masalah peralatannya, mobilernya ya apakah bangku, kursi semua, Alhamdulillah proses belajar mengajarnya tak terganggu," ujar Pahmijan.

Dijelaskan Pahmijan, saat ini pihaknya sedang mencarikan solusi terkait permasalahan pembayaran yang diduga belum dilunasi oleh Disdik kepada vendor.

"Makanya kami mengakji dulu, karena kan Kabid sebelumnya, Kabidnya sudah meninggal. Makanya kami pelajari dulu sampai sejauh mana ini," jelasnya.

Senada dengan Kepala Sekolah, Pahmijan menyebut tidak ada masalah kalau seluruh kursi dan meja tersebut ditarik oleh vendor. Menurutnya, saat ini aktifitas belajar dan mengajar di sekolah itu pasca penarikan tidak terganggu sama sekali.

Dikatakan Pahmijan, hingga saat ini dirinya belum ada dihubungi oleh pihak vendor terkait permasalahan tersebut.

"Yang mana vendornya saya pun nggak tau kan, karena ini masalah lama," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, pihak vendor melakukan penarikan paksa sejumlah kursi dan meja di ruang kelas SLB Sri Mujinab Pekanbaru. Vendor mengklaim bahwa pengadaan meja kursi sejak tahun 2018 tersebut belum kunjung dibayar oleh Disdik Riau.

Koordinator Vendor, Hotma Solider kepada mengatakan, akibat tunggakan tersebut, pihaknya menelan kerugian mencapai 200 juta. Ia menyebut, pengadaan kursi dan meja tersebut dilakukan pada tahun 2018 lalu di SLB Sri Mujinab dan satu lagi di Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hilir.

"Barang tu satu paket Rp120 juta dua paket berarti kan Rp240 juta. Total kerugian saya mengadakan ini hampir Rp200 juta," ujar Hotma Solider yang kerap disapa Geng, Senin (20/7/2022).

Kesal haknya tak kunjung dibayarkan, satu per satu kursi dan meja belajar di Sekolah Luar Biasa Sri Mujinab Provinsi Riau yang terletak di Jalan Dr Sutomo, Pekanbaru, ditarik. Kursi dan meja itu kemudian diangkut menggunakan mobil pickup dan disimpan di rumah vendor.-dnr