RIAUIN.COM - Vendor pengadaan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Mujinab Provinsi Riau akhirnya menarik kursi dan meja belajar dari ruang kelas. Hal ini disebabkan karena hingga saat ini Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau belum membayar pengadaan kursi dan meja tersebut dari tahun 2018 lalu.
Koordinator Vendor, Hotma Solider kepada Riauin.com mengatakan, akibat tunggakan tersebut, pihaknya menelan kerugian mencapai 200 juta. Ia menyebut, pengadaan kursi dan meja tersebut dilakukan pada tahun 2018 lalu di SLB Sri Mujinab dan satu lagi di Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hilir.
Diakuinya, ia juga telah membayar uang komitmen melalui pegawai Disdik inisial AM untuk Kepala Bidang (Kabid) senilai Rp40 juta lebih.
"Barang tu satu paket Rp120 juta dua paket berarti kan Rp240 juta. Total kerugian saya mengadakan ini hampir Rp200 juta," ujar Hotma Solider yang kerap disapa Geng, Senin (20/7/2022).
Disebut Geng, hingga saat ini niat dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau belum ada untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik. Geng mengatakan, dirinya telah mencoba untuk menghubungi AM dan H di Disdik namun masih belum menemukan titik terang. Kursi dan meja tersebut sudah dipakai hampir lima tahun. Namun, dirinya tak kunjung menerima pembayaran.
"Sepersenpun (uang, red) tidak dikembalikan. Barang itu udah dipakai hampir 5 tahun," tegas Geng.
Dijelaskannya, pihak Disdik Provinsi Riau selalu berjanji akan mengganti dengan kegiatan lain hingga akhirnya Kabid yang membidangi pengadaan tersebut meninggal dunia. Sementara AM dihubungi selalu menjawab iya, akan tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan.
Kesal haknya tak kunjung dibayarkan, satu per satu kursi dan meja belajar di Sekolah Luar Biasa Sri Mujinab Provinsi Riau yang terletak di Jalan Dr Sutomo, Pekanbaru, ditarik. Kursi dan meja itu kemudian diangkut menggunakan mobil pickup dan disimpan di rumah vendor.
Sementara itu, Plt Kadisdik Riau Job Kurniawan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan. Pesan sudah terkirim sejak (20/6/2022) jam 21.40 WIB, hingga berita ini dirilis masih centang dua abu-abu dan belum dibaca.-dnr