Tenun Songket Seluti Khas Inhu Jadi Andalan Topang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata


Sabtu, 18 Juni 2022 - 20:01:58 WIB
Tenun Songket Seluti Khas Inhu Jadi Andalan Topang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata

RIAUIN.COM - Desa Seko Lubuk Tigo (Seluti) Kecamatan Lirik memiliki potensi dalam pengembangan kerajinan tenun songket. Upaya menjaga, merawat, dan mengembangkan potensi ini perlu dilakukan secara optimal oleh pemerintah daerah. 

Tenun songket dinilai tak hanya sebagai sebuah produk. Tapi juga merupakan aset daerah, yang ke depan bisa berkontribusi di multi bidang. Mulai dari budaya, pariwisata, hingga ekonomi kreatif. Sehingga, memerlukan upaya-upaya serius dan kolaboratif. 

Seluti memiliki dua pusat tenun songket, yakni tenun songket yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan rumah tenun yang dikelola warga setempat.

Anggota DPRD Inhu Muhammad Syafaat saat berkunjung ke rumah tenun songket yang dikelola oleh BUMDes Tunas Harapan Baru, Desa Seko Lubuk Tigo memberikan dukungan dan perhatian penuh terhadap keberadaan tenun songket ini.

"Saya menilai, potensi ini. selama ini tersembunyi dan perlu diangkat ke permukaan agar perekonomian masyarakat meningkat," kata M Syafaat,
Sambil mengatakan diri sudah, Jumat (17/6/2022) kemarin. 

Dalam kunjungan itu,M Syafaat yang merupakan ketua Komisi IV mendengarkan dan melihat secara langsung kondisi BUMDes. 

Kunjungan M Syafaat didampingi Kepala Desa Seko Lubuk Tigo Jailis, Ketua BUMDes Bambang, dan pengrajin Ratna.

Menurut Syafaat, tenun songket merupakan aset penting bagi daerah. Dan harus terus dikembangkan. Baik dari sisi budaya maupun inovasi produk dan bisnis. 

"Tenun songket yang ada di Seluti ini merupakan aset yang sangat berharga bagi Inhu. Jadi harus disokong dan diberikan perhatian lebih," ucapnya, Sabtu (18/6/2022).

Ketua DPD PKS itu,juga menyebut, tenun songket menjadi khazanah budaya penting dalam menjaga dan mengembangkan nilai budaya serta identitas daerah. 

"Selama ini kita mengenal tenun Siak yang cukup tersohor. Keberadaan tenun ini mampu mengangkat nama Siak. Ini sebuah 'branding' bagi daerah. Dan kita berharap, melalui tenun Seluti ini orang lebih mengenal lagi Inhu," ucap Syafaat. 

Syafaat melanjutkan, dari sisi ekonomi, tenun songket merupakan satu dari 14 subsektor ekonomi kreatif yang memiliki peluang besar untuk bertumbuh. 

"Kalau dalam sub sektor ekonomi kreatif ini kan masuk dalam kategori fashion. Kita punya peluang untuk bertumbuh di era industri kreatif ini," tukasnya. 

Apalagi saat ini, kata Syafaat, sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang menjadi fokus dan prioritas Pemkab Inhu untuk dikembangkan. 

"Namun, kita melihat belum ada dukungan nyata dari pemerintah daerah. Padahal untuk bisa benar-benar berkembang usaha tenun ini menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya dari sisi SDM, pemasaran, dan inovasi," ujarnya. 

Dari sisi pariwisata, keberadaan tenun songket ini mesti menjadi 'spotlight' dalam upaya pemasaran pariwisata Inhu. Serta dikemas menjadi suvenir atau cinderamata khas Indragiri Hulu.-Gus