Niat Minta Tanda Tangan, Mahasiswa UIN Suska Riau Mengaku Dianiaya Wakil Dekan


Selasa, 07 Juni 2022 - 12:18:26 WIB
Niat Minta Tanda Tangan, Mahasiswa UIN Suska Riau Mengaku Dianiaya Wakil Dekan Ilustrasi/foto:iStock/Andranik Hakobyan

RIAUIN.COM - Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau dikabarkan dianiaya oleh seorang Wakil Dekan inisial RH di kampus itu.

Mahasiswa inisial ST diduga mendapat kekerasan di lingkungan kampus pada Senin, (6/6/2022) pukul 16.00 WIB. 

Menurut pengakuan dari korban ST, ia ditendang pada bagian betis dan dipukul pada bagian bahu. 

"Awalnya saya datang membawa surat peminjam gedung untuk izin kegiatan," ujar ST saat diwawancara, Selasa, (7/6/2022).

Selanjutnya, menurut ST, surat tersebut butuh tanda tangan Wakil Dekan untuk dapat izin penggunaan gedung Teater B yang punya rektorat. 

"Saat bertemu RH, saya bicara baik-baik. Saya izin minta tanda tangan bapak. RH malah kembali menanya kepada saya kegiatan apa ini dari kapan sampai kapan," terang ST menjelaskan. 

Tak lama kemudian, RH marah-marah kepada ST dan meminta ST menunjukkan video marah-marah dirinya yang di posting di media sosial dan diduga menyindir sang Wakil Dekan. 

"Kamu ini bohong ya sama saya. Sambil RH menendang kaki kiri saya pada bagian betis. Selanjutnya saya ditarik dalam sebuah ruangan dekat Fakultas Ushuluddin dan memukul bahu saya," terangnya. 

Tidak sampai disitu, ST juga ditarik bajunya dan masuk dalam sebuah ruangan. Namun ST menolak karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Setelah saya menolak, RH kemudian marah lagi dan melontarkan kata-kata kasar. Saya masih melunak dan meminta maaf kepadanya jika salah."

"Terkait laporan ke Polisi saya belum membuat laporan, namun saya sudah visum kemarin di RS Bhayangkara dan hasilnya masih menunggu," tutup ST. 

Saat dikonfirmasi ke Wakil Dekan UIN Suska Riau, RH mengaku kalau apa yang disampaikan korban tidak seperti itu. 

"Saya didesak terus sama ST kalau ia minta tanda tangan. Didesak terus hingga saya tarik bajunya untuk masuk ke sebuah ruangan. Dan malah saya yang dituduh melakukan pemukulan," ujar RH. 

RH juga mengaku, anaknya saja tidak berani ia pukul, apalagi mahasiswanya sendiri. Selain itu, terkait hasil visum yang diduga adanya kekerasan RH mengaku tidak tahu-menahu masalah itu. 

"Saya hanya menarik baju, apanya yang divisum," terangnya. 

SH bahkan mengaku siap jika dipanggil Rektor terkait masalah ini dan tidak menolak jika dirinya dijelek-jelekkan di Media Online.

"Cukup di Online saja nama saya buruk. Jika dipanggil Rektor saya siap," tutupnya.

Terpisah, dilansir detiksumut, Humas UIN Suska Riau, Hendri Ujang saat dikonfirmasi mengatakan telah menerima kabar yang sedang ramai. Termasuk minta keterangan dari pihak Fakultas Ushuludin.

"Benar soal kabar tersebut. Tetapi kondisi tidak seperti yang dihebohkan, saya telah minta klarifikasi. Tidak ada ditendang dan dipukul seperti yang ramai dibahas" ucap Hendri, Selasa (7/6/2022).

Hendri mengatakan, insiden terjadi Senin (6/6/2022) sekitar pukul 16.00 WIB di gedung Dekanat. Saat itu, RH baru selesai rapat. Setelah rapat, dosen ada yang pulang dan ada yang masih duduk di taman fakultas. Tidak lama, ST datang minta tandatangan karena akan ada kegiatan kemahadiswaan.

"Mahasiswa ini minta tandatangan. Tetapi posisi Pak Wakil Dekan sudah mau pulang karena sudah sore, jadi saksi-saksi semua ada dan waktu kejadian ada banyak dosen sebagian duduk di taman fakultas," imbuh Hendri.

Hendri tak tahu pasti apakah mahasiswa ST mengalami luka. Namun ia menyebut tidak ada insiden fatal dalam peristiwa itu.

"Kalau dosen-dosen bilang tidak mungkin sampai ditendang, apalagi sampai seperti film-film Kungfu," katanya.-dnr