75 ASN dan THL Ikuti Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Bersama FKPT Riau


Selasa, 24 Mei 2022 - 19:12:29 WIB
75 ASN dan THL Ikuti Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Bersama FKPT Riau Dokumntasi bersama peserta sosialisasi FKPT Riau/foto: dok.FKPT Riau

RIAUIN.COM - Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Riau mengadakan Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme dengan tema Bersama ASN Cegah Radikalisme dan Terorisme. Acara tersebut diikuti oleh 75 orang peserta dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Honor Lepas (THL) dilingkup Pemerintah Provinsi Riau.

Bertempat di aula lantai 3 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Riau, Ketua FKPT Riau, Hj Dinawati menyampaikan, FKPT merupakan organisasi yang dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) ditingkat daerah sebagai mitra strategis BNPT dalam melaksanakan tugas koordinasi pencegahan terorisme di daerah. 

"FKPT berfungsi sebagai wadah partisipasi masyarakat di daerah dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme dan sebagai mitra strategis BNPT membangun sinergi dalam melaksanakan program dan kegiatan pencegahan radikalisme dan terorisme di daerah," ujar Dinawati, Selasa (24/5/2022).

Dipaparkannya, selain itu tugas FKPT mencakup penelitian tentang potensi radikaliseme terorisme, pembuatan peta system siaga dini bahaya terorisme, pengembangan potensi positif dan kreatif untuk pemuda dan perempuan dan edukasi anti radikalisme dan terorisme kepada semua elemen masyarakat didaerah dan pengembangan kreaativitasnya dari berbagai perspektif.

Lanjut, FKPT juga bertugas mengawasi literasi media kontra-ideologi radikal melalui media massa, media social dan media lainya, advokasi kepada masyarakat yang menjadi korban aksi terorisme, pembinaan terhadap napi terorisme, mantan napi teroris, keluarga dan jaringannya dan pembinaan terhadap orang/kelompok potensi radikal terorisme.

"Paham radikalisme di Indonesia saat ini sudah mulai cukup mempengaruhi masyarakat Indonesia meskipun jumlahnya tidak banyak, namun hal demikian seharusnya segera diantisipasi dan dicegah agar paham radikalisme tidak cepat menyebar luas ke seluruh masyarakat dan rakyat Indonesia," jelasnya.

Dijelaskannya, paham radikalisme sendiri bisa menyerang atau mempengaruhi seseorang dikarenakan ia merasa tidak nyaman dengan situasi dan kondisi yang ia rasakan saat ini, seperti dengan tidak nyamannya dengan situasi negara dan demokrasi yang ada didalamnya yang tidak berpihak kepada kehidupannya.

"Kemudian, dengan adanya peristiwa itu, ia mulai mencari ideologi lain termasuk ideologi radikalisme dikarenakan ketidaktahuan dan kurang kesadaran bahwa seseorang tersebut masuk ke dalam ajaran atau paham radikalisme," tutupnya.

Dalam kegiatan itu, turut hadir sebagai nara sumber l, Kanit 1 Subdit Kamneg Dit Intelkam Polda Riau AKBP M Miswanto dan Sub Koordinator Fungsi Organisasi Tata Laksana dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Riau, Gana Radguna.-dnr