Dewan Minta Pemda Kuansing Awasi PKS Nakal, Agung: Jangan Beralasan lagi Tangki CPO Penuh


Ahad, 22 Mei 2022 - 14:32:03 WIB
Dewan Minta Pemda Kuansing Awasi PKS Nakal, Agung: Jangan Beralasan lagi Tangki CPO Penuh Agung Rahmat Hidayat

RIAUINCOM- Petani sawit di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) sudah mulai bernafas lega mendengar kabar dibukanya kembali kran ekspor CPO dan minyak goreng oleh Presiden Joko Widodo.

Selama kebijakan pelarangan ekspor sementara untuk CPO dan minyak goreng, harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani hanya ada di kisaran Rp1500 hingga Rp1600 per kg. Sementara harga pupuk membubung tinggi dan harga minyak goreng pun meroket.

Dengan dibukanya kembali kran ekspor tersebut, petani sawit berharap agar Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tersebar di Kuansing mengembalikan harga TBS seperti sediakala. Paling tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau 

Salahseorang anggota DPRD Kuansing Agung Rahmat Hidayat kepada Riauin.com mengharapkan agar Pemda Kuansing berperan aktif mengawasi seluruh PKS yang ada didaerah tersebut. 

"Jangan ada lagi petani-petani kita yang dizalimi lagi oleh perusahaan-perusahaan nakal yang menetapkan harga TBS secara sepihak," kata Agung.

Dikatakannya, setelah kran larangan ekspor dicabut oleh presiden,  tidak ada lagi alasan bagi PKS yang ada di Provinsi Riau Khususnya di Kabupaten Kuansing untuk tidak menetapkan harga beli TBS  petani sesuai dengan harga yang telah ditetapkan Disbun Provinsi Riau.

"Oleh karena itu saya meminta Pemda harus berperan lebih aktif lagi untuk memberikan pengawasan dan pembinaan terhadap pengusaha PKS. Jangan ada lagi beralasan tangki CPO penuh, stok TBS menumpuk, dll," kata Ketua BPP DPRD Kuansing ini menegaskan.

Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Kuantan Singingi yang menopang perekonomian masyarakat. Tanaman sawit adalah komoditas tanaman perkebunan yang menjadi andalan beberapa dekade belakangan ini 

Setidaknya ada 311 ribu hektar tanaman sawit di Kuansing. Luas kebun sawit ini bahkan telah melebihi luas kebun karet yang sejak dulu menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.

Sejak larangan kebijakan ekspor crude palm oil (CPO) 28 April 2022 kemarin, harga TBS kelapa sawit turun drastis. Bahkan banyak koperasi dan pengepul berhenti mengambil TBS petani, dikarenakan pabrik tidak membeli.

Padahal sebelum pelarangan itu, harga TBS ditingkat petani terkoreksi naik dikisaran Rp3000 lebih. Namun begitu kebijakan pelarangan ekspor dikeluarkan harga sawit anjlok di angka Rp1500-1600 rupiah-hen