Kritikan Waka II KONI Riau Demi Menyelamatkan Wajah Kuansing


Sabtu, 21 Mei 2022 - 19:22:54 WIB
Kritikan Waka II KONI Riau Demi Menyelamatkan Wajah Kuansing Ikhsan Fitra

RIAUIN.COM- Banyak pihak yang gerah terhadap kritikan yang disampaikan oleh Waka II Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau, Sanusi Anwar.

Sanusi sapaan akrabnya, pada raker KONI Kuansing, Kamis pekan lalu dalam pidatonya meragukan kesiapan panitia besar (PB) untuk menggelar Porprov di Kabupaten Kuansing.

Banyak hal yang diragukannya, mulai dari penginapan untuk para atlit hingga beberapa venue yang belum tuntas dibangun.

Beberapa pihak menilai, kritikan Sanusi merupakan bentuk ketidak inginannya adanya Porprov digelar di Kuansing. Padahal Sanusi sendiri pun merupakan warga Kuansing.

Wakil Sekretaris KONI Riau, Iksan Fitra melalui sambungan telepon dengan Riauin.com, Sabtu sore (21/5)2022) menjelaskan bahwa sesungguhnya kritikan itu adalah upaya untuk menyelamatkan "wajah" Kuansing supaya tidak gagal memberikan pelayanan terbaik pada helat Porprov mendatang.

"Apa yang disampaikan bang Sanusi itulah data yang didapat oleh KONI Riau dengan Technical Delegate (TD) cabor yang disosialisakan salama ini," kata Ikhsan.

Ikhsan pun mencotohkan salahsatu venue yang tidak memenuhi standart. Venue senam misalnya, "Ketika kami rapat dengan Technical Delegate (TD) senam menyampaikan bahwa venue pertandingkan di Kuansing tidak memenuhi syarat. Ada salah satu nomor yang dipertandingkan, jika atlit bertanding bisa-bisa nyangkut  di plafon karena terlalu rendah," kata dia.

Maka solusinya, kata Ikhsan,  mereka minta agar dilaksanakan di Pekanbaru, sebab standar nasional dan pelatnas di situ. "Kalau direhab lagi mungkin akan butuh waktu  lama," sambungnya

Kemudian, ada juga pertandingan akan diadakan di tempat yang sama. Seperti venue dayung kebun Nopi. Disitu rencananya akan digelar perlombaan cabor dayung dan ski air.

"Satu cabor itu saja akan memakan waktu setidaknya 12 hari lamanya. Sedangkan kedua cabor ini dilakukan ditempat yang sama secara bersamaan waktunya tentu tidak mungkin. Mana bisa mendayung saat ombak kuat gitu. jika ditunggu sudah, 1 cabor bisa 25 hari," cetusnya.

"inilah yang harus dicarikan solusi biar pertandingan dilaksanakan maksimal dan tidak terganggu cabor lain. Sampai kini belum ada laporan PB Porprov," tambahnya.

Lanjut Ikhsan, sebenarnya KONI Riau ingin menyampaikan hasil pertemuan dengan TD di Rakor KONI Riau bersama KONI kab/Kota, Dispora Riau, Disdikpora dan PB Porprov, tapi PB Porprov, disdikpora Kuansing dan Koni Kuansing tidak hadir dan bahkan tidak ada yang mewakili.

Dalam hal ini KONI Riau dan Koni Kab/Kota se Riau ingin mendengar secara langsung bagaimana persiapan Kuansing sebagai yuan rumah tentang progres venue dan peralatan pertandingan.

"Sudahkah peralatan pertandingan di anggarkan dalam APBD Kuansing dan sudah dilelang? kalau sudah, cabor apa saja yang sudah dilelang sedangkan penetapan cabor baru dilaksanakan di raker KONI Riau bulan Juni besok.," pungkasnya

"Tapi jika belum, apakah proses lelang bulan Juni menunggu hasil raker akan bisa terealisasi bulan September atau November 2022 dari agenda yang dijadwalkan," tanya Ikhsan.

Selanjutnya soal penginapan atlit, ikhsan menjelaskan bahwa untuk penginapan atlit dan pelatih, biaya kontingen KONI Kab/kota dianggarkan oleh APBD daerah  masing masing. Sebab info sementara akomodasi dan konsumsi tidak ditanggung.

"Atlit dan kontingen tidak sama dengan penonton pacu jalur. Mau tidur dimana kita tak peduli. Tapi kalau atlit dan pelatih harus di atur oleh Panpel, baik per cabor maupun per kab/kota," sindir Ikhsan.

Ditegaskannya, biasanya penginapan atlit/pelatih itu standar hotel atau sudah ada standar yang diatur dalam perbup/pergub. Kalau standar hotel apakah rumah penginapan warga standar hotel.

"Dan bagaimana meng SPjkan keuangan anggaran tersebut. jangan nanti akan mendatangkan masalah oleh kab/kota lain. Apalagi berurusan dengan hukum. Ini yang harus dicarikan solusi," ujarnya.

Atas persoalan tersebut, KONI Riau berencana akan berkomunikasi dengan PB Porprov untuk mensinergikan program agar Pelaksanaan Porprov berjalan lancar dan sukses.

"Ini menjadi tanggungjawab kita bersama. Jadi tak ada penilaian pak Sanusi ingin menggagalkan Porprov, apalagi beliau orang Kuansing. Ia tak ingin pelaksanaan Porprov yang dilaksanakan dikampung halamannya membuat beliau malu jika ini tidak berjalan baik. sukses tidaknya porprov tergantung tuan rumah," tutup Ikhsan-hen