Opini oleh : Hendrianto

Gobah Gobah dan Perahu Baganduang


Ahad, 08 Mei 2022 - 13:15:17 WIB
Gobah Gobah dan Perahu Baganduang Perahu Baganduang

Ini bukan soal klaim mengklaim, tapi soal tradisi masyarakat yang nyaris hampir sama. Gobah-Gobah dan Perahu Baganduang.

Gobah-gobah juga perahu berias. Asalnya dari daerah bagian hulu tiga desa, Sungai Alah, Sungai Pinang dan Desa Tanjung.

Bentuknya nyaris sama: beberapa perahu digabung menjadi satu lalu dihiasi. Bentuknya persis sama dengan Perahu Baganduang itu: tapi namanya Gobah-Gobah.

Gobah Gobah ini diambil dari nama sebuah tempat mandi di Desa Sungai Pinang. Namanya Pulau Gobah. Disinilah perahu tersebut dulunya dihiasi. 

Pertunjukan Gobah Gobah ini dulu dilaksanakan saat pagi raya idul Fitri. Di pagi buta, sebelum dilaksanakannya Shalat idul Fitri,

Gobah Gobah ini diarak sepanjang Sungai Kuantan: mulai dari yang paling hulu di Desa lubuk Ambacang sampai ke Desa Tanjung. Sambil diringi musik tradisional "Rarak Godang" alias Calempong.

Pertunjukan Gobah Gobah ini, dulu dilakukan disaat menyambut hari perayaan idul Fitri. Setiap tahun. Sementara itu masyarakat yang tinggal dipinggiran sungai beramai turun ke tepian mandi untuk menyaksikan Gobah-Gobah tersebut hilir.

Begitulah antusiasnya masyarakat bagian hulu saat menyambut Idul Fitri. Dulu. Namun sayangnya, belakangan ini tradisi Gobah Gobah  pun lenyap. Tak ada lagi pertunjukan itu dilakukan. Entah kenapa? Jangan tanya saya. Intinya saya ingin menyampaikan bahwa masyarakat di Hulu Kuantan juga punya tradisi perahu berias ini: namanya Gobah Gobah.

Lain halnya dengan masyarakat di Lubuk Jambi. Tradisi Perahu Baganduang yang bentuknya nyaris sama dengan Gobah Gobah dulu itu (beberapa bagian ada perbedaan) mereka tetap konsisten menyelenggarakan tradisi tersebut. Pun di pagi buta. Sebelum Shalat Idul Fitri. 

Konon dulu katanya, tradisi perahu banganduang ini dilakukan untuk menjemput limau bagi pasangan yang akan menikah. Hebatnya, tradisi ini bagi masyarakat Lubuk Jambi sampai sekarang masih awet mereka lakukan. Setiap tahun. Bahkan belakangan ini sudah semakin berkembang. Sudah diadakan festivalnya. Bagus.

Masyarakat Kuantan Mudik dan Hulu Kuantan kaum kerabat tidak bisa dipisahkan. Secara administrasi pemerintahan, dulu mereka ini sama satu kecamatan. Namanya Kecamatan Kuantan Mudik. Namun, sejak ada program pemekaran wilayah, mereka ini dipisahkan menjadi dua kecamatan. Kecamatan Kuantan Mudik dan Kecamatan Hulu Kuantan.

Meski berbeda, namun mereka tetap sama. Kompak, dan bersatu padu. Juga sama sama kaya dengan tradisi..Wassalam..