Jelang Tahun Politik di Kampar, Golkar dan PKS Paling Siap?


Kamis, 05 Mei 2022 - 08:16:22 WIB
Jelang Tahun Politik di Kampar, Golkar dan PKS Paling Siap? Ketua Golkar Kampar, Repol (kiri) dan Ketua PKS Kampar, Tamaruddin (kanan).

RIAUIN.COM - Tahun politik 2024 semakin di ambang mata. Partai politik di Kampar kian mempersiapkan diri untuk jadi yang terbaik dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan ini.

Semua parpol akan main maksimal meraup dukungan dari rakyat. Berbagai persiapan telah dilakukan parpol, baik parpol-parpol lama maupun partai politik baru.

Di Kampar, pertarungan antar parpol mapan akan sengit. Ada PAN, Demokrat, PKS, Golkar, Gerindra, PPP yang tak ingin melewatkan kesempatan di pemilu nanti. Namun, di antara banyak parpol itu, diyakini Partai PKS dan Partai Golkar yang paling siap menyongsong tahun Pemilu untuk jadi yang terbaik.

Hal itu bisa dilihat dari gencarnya kedua parpol ini melakukan kerja-kerja politik dalam merebut simpati publik di akar rumput.

PKS misalnya, lewat jargon baru mereka "Bertransformasi dan Kolaborasi". Mesin politik mereka sudah mulai dipanaskan di saat parpol lain masih belum terbangun dari tidur pulas.

Diakui Ketua PKS, Tamaruddin semangat Bertransformasi dan Kolaborasi ini sebagai upaya maksimal partainya untuk hadir tanpa sekat dengan masyarakat di semua kalangan.

Dia pun tak memungkiri, slogan semangat Bertransformasi dan Berkolaborasi dipilih karena masih adanya kerak-kerak eksklusivisme di internal PKS yang suka tidak suka selama ini menjadi salah satu faktor suara PKS urung melambung meski di satu sisi kerja politik mereka sudah terbilang maksimal.

Dalam pada itu, elite-elite PKS terus "bertebaran" masuk ke kampung-kampung menjangkau banyak konstituen di desa-desa. Karena dari Pemilu teranyar 2019, PKS salah satu partai mapan di daerah ini yang terbilang lemah perolehan suaranya di tingkat desa.

Dari data KPU, pada pemilu 2019 lalu, perolehan suara partai paling banyak menang di desa masih dipegang oleh PPP, yakni mereka bisa menang di 42 desa. Sebagai partai lama, PPP memang punya basis kuat di kampung-kampung dan dusun-dusun. Posisi inilah yang kini ingin dilewati PKS. Sebab mereka tak ingin sekedar menang di kota dan di kantong-kantong pemilih tapi tak berhasil menguasai suara di kampung, dusun-dusun di pelosok desa.

Pergerakan sebagai partai dakwah islam juga memudahkan kader-kader PKS berinteraksi dengan masyarakat lewat mimbar-mimbar agama dan pengajian-pengajian. Karena memang, keunggulan kader PKS, selain memiliki skill berpolitik, mereka juga punya kemampuan agama yang cukup baik.

Di tambah kini, mereka punya Ustadz Syahrul Aidi Maazat yang duduk di DPR RI punya banyak program yang dibawa saat turun ke kampung-kampung.

Bahkan, Tamaruddin pada Riauin.com belum lama ini, menyebut memiliki obsesi dapat menjangkau 500 titik. Bahkan target itu, katanya akan segera tercapai dalam waktu dekat ini.

Selain PKS, ada Partai Golkar yang ingin kembali menjadi partai berkuasa setelah pada Pemilu 2019 lalu posisinya hanya berada di bawah suara Gerindra dan Demokrat. Berbagai program dan kerja politik sudah dan akan terus dilancarkan oleh partai yang dulu didirikan oleh Soeharto ini.

Partai Golkar Kampar kini dipimpin oleh Repol. Sejak dipimpin mantan aktivis kampus itu, Golkar juga bertransformasi menjadi partai yang tidak hanya bergerak di momen politik tertentu. Tapi mereka sudah aktif turun hadir membantu masyarakat di banyak kesempatan.

Mereka aktif membantu warga yang terkena musibah, semisal kebakaran. Mereka aktif membantu membangun kembali rumah warga tersebut, baik membangun langsung melalui dana swadaya dengan cara bergotong-royong bersama kader-kader di banyak tempat di Kampar maupun membangun dengan cara memperjuangkan lewat kebijakan anggaran pemerintah.

Mereka aktif membantu orang sakit, membangun TPA dan berbagai program kerja nyata kemasyarakatan lainnya. Kemudian mereka juga punya program ambulan keliling yang diberi nama 'Yellow Clinic' atau rumah sakit kuning yang aktif memberikan pelayanan ke masyarakat terutama pada masyarakat kurang mampu.

Repol selaku ketua menegaskan, ingin menggerakkan seluruh kader-kader di semua level. Keaktifan Golkar ini, kata dia sebagai tanggungjawab politik, juga sebagai penyesuaian di era politik persaingan kerja nyata di tengah rakyat. Lanjut dia, lebih dari itu, berpolitik adalah berpartisipasi dalam kegiatan sosial membantu memberi solusi bagi rakyat. Sehingga bila partai menjalankan tanggungjawab pada publik, tutur ayah empat anak ini, rakyat yang menilai, rakyat akan jadi juri yang adil bagi parpol. 

"Lewat kerja politik itu, rakyat akan melihat kader Golkar pantas diberi amanah lewat pemberian suara pada Pemilu," akunya.

Repol juga telah berhasil melaksanakan pembentukan pengurus partai hingga ke tingkat desa. Dimana Golkar telah berhasil melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) untuk menyusun pengurus partai di ratusan desa yang ada di Kampar. Hal ini sebutnya, sebagai kekuatan yang menunjukkan Golkar serius serta siap menyongsong tahun pemilu 2024. - naz