Tinjau Kelompok Tani Jaya Barokah, Wabup Ingatkan Bahaya LSD Ternak Sapi


Jumat, 22 April 2022 - 01:11:53 WIB
Tinjau Kelompok Tani Jaya Barokah, Wabup Ingatkan Bahaya LSD Ternak Sapi Wakil Bupati Siak, Husni Merza meninjau Kelompok Tani Jaya Barokah di Kampung Koto Ringin, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Jumat (22/4/2022). | Foto : hms

RIAUIN.COM- Wakil Bupati Siak, Husni Merza mengingatkan bahaya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada tenak sapi yang saat ini tengah merebak di sejumalah daerah. Hal itu dikatakannya saat meninjau Kelompok Tani Jaya Barokah pada kampanye bahaya LSD ternak sapi di Kampung Koto Ringin, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Jumat (22/4/2022). 

Pada kunjungan tersebut Wabup tampak didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Siak, drh Susilawati, Asisten I Setdakab Siak dan Camat Mempura. Dalam perjalanannya menuju kandang milik Kelompok Jaya Barokah Wabup berdiskusi mengenai manajemen pemeliharaan, termasuk manajemen pakan yang kini telah menggunakan paka fermentasi hingga manajemen kesehatan yang diterapkan pada ternak sapi mereka.

Kendati sudah mendapat vaksinasi, setiap sapi terhindar dari wabah dan virus, Wabup mengingatkan agar Kelompok Tani Jaya Barokah tetap memperhatikan dan menjaga kebersihan kadang, supaya sapi yang dihasilkan bisa sehat. 

"Meski semua ternak sapi di sini sudah divaksin, tapi tetap harus diwaspadai jika menemukan gelaja LSD agar segera melaporkan kepada petugas Dinas Peternakan," kata Wabup.

Sejak muncul awal Maret 2022 lalu, penyakit LSD pada ternak ini telah merugikan banyak peternak, meski tingkat kematiannya kecil, namun tampilan ternak menjadi kurang menarik akibat benjolan di seluruh anggota badan.

"Berpengaruh terhadap harga jualnya, sudah pasti menurun. Maka dari itu, harus mengetahui ciri-ciri virus LSD. Seperti bentol disekujur tubuh sapi, segera lapor ke petugas setempat," kata dia.

Sementara itu, Kadis Perikanan dan Peternakan, drh Hj Susilawati mengatakan, dari 26.085 ekor populasi sapi di Kabupaten Siak, baru 2.000 ekor lebih yang telah divaksin. Jumlah ini dinilai belum maksimal disebabkan pasokan vaksin yang diperoleh dari pusat penyalurannya bertahap.

"Virus ini masih tergolong dalam keluarga cacar dan menjangkit ke ternak lain melalui serangga yang menggigit ternak sapi. Untuk itu baiknya kebersihan kandang harus dijaga, buat perapian di sekitar kandang untuk membantu mengusir serangga pembawa penyakit," jelas Susi.

Tidak hanya pengasapan, peternak juga bisa melakukan penyemprotan menggunakan racun serangga, namun harus hati – hati. Sebab ada kemungkinan bisa menyebabkan keracunan akibat ternak menghirup racun. -inf