Tanker Pertamina dari Rusia Dicegat Greenpeace di Laut Denmark, Ini Masalahnya


Senin, 04 April 2022 - 10:36:44 WIB
Tanker Pertamina dari Rusia Dicegat Greenpeace di Laut Denmark, Ini Masalahnya Tanker Pertamina Prime/foto: via bisnis.com

RIAUIN.COM - Beberapa aktivis Greenpeace mencegat kapal tanker minyak milik Pertamina, Kamis (31/3/2022) lalu. Kapal Pertamina Prime dicegat saat berada di lepas pantai Denmark. 

Hal tersebut dilakukan greenpeace terkait desakan anggota parlemen Uni Eropa bersatu melarang impor minyak dari Rusia di pertemuan 30 negara anggota NATO, Uni Eropa dan negara-negara kaya yang tergabung dalam G7.

Diberitakan sejumlah media asing, Minggu (3/4/2022), aktivis Greenpeace itu berenang di depan kapal tanker minyak yang pada dindingnya bertuliskan Pertamina Prime dan di depan telihat berlogo Pertamina.

Pertamina Prime adalah kapal kedua PT Pertamina International Shipping yang pembangunannya dimulai sejak 2019. Kapal ini merupakan kapal single screw driven single deck type crude oil tanker dengan panjang 330 meter dan draft 21.55 meter.

Dilansir France 24, kapal itu disebut membawa minyak dari Rusia ke Denmark. Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul serangan ke Ukraina.

Selusin aktivis menggunakan kayak dan berenang di air memblokir pengiriman. Ada dua kapal yang menjadi sasaran, dan salah satunya Pertamina Prime.

"Pada pukul 11:00 (waktu setempat) para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata Juru Bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager.

Aktivis diketahui membawa spanduk yang menyerukan "berhenti mengobarkan perang". Para aktivis melukis "Perang Bahan Bakar Minyak" di lambung Pertamina Prime.

Dilihat Riauin.com di platform Youtube channel AFP Minggu (3/4/2022), terlihat sejumlah aktifis menggunakan perahu mendekati kapal tanker tersebut. Mereka membawa selebaran yang bertuliskan;

 'No War'; 'Oil Fuels War'

Hal yang sama bukan baru pertama dilakukan Greenpeace Denmark. Dalam dua pekan terakhir, beberapa tindakan memang dilakukan ke kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak.

"Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat", kata Oehlenschlager.

"Mereka (para aktivis) sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer", ujarnya lagi mendesak larangan impor dari Rusia oleh pemerintah Denmark.

Hingga berita diturunkan, belum ada keterangan resmi dari manajemen Pertamina terkait pemberitaan tersebut.-dnr