Masyarakat Inhil Diajak Terapkan Pola Hidup Bersih Cegah TBC


Rabu, 23 Maret 2022 - 23:56:57 WIB
Masyarakat Inhil Diajak Terapkan Pola Hidup Bersih Cegah TBC Dokter Spesialis Paru, dr Fitri Scorfianti, Sp.P saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bual-bual Sehat, yang ditaja Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Puri Husada Tembilahan bekerjasama dengan Radio Gemilang FM, Rabu (23/3/2022). | Foto: hms RSUD

RIAUIN.COM- Masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diajak untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dalam upaya mencegah dan mengantisipasi penularan penyakit Tuberculosis atau yang sering disebut dengan TB/TBC.

Ajakan tersebut disampaikan Dokter Spesialis Paru, dr Fitri Scorfianti, Sp.P saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bual-bual Sehat, yang ditaja Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Puri Husada Tembilahan bekerjasama dengan Radio Gemilang FM, Rabu (23/3/2022).

Tampak hadir dalam kegiatan yang mengangkat tema "Mengenal Tuberculosis dengan Sensitif Obat (SO) dan Tuberculosis dengan Resisten Obat (RO) tersebut, perwakilan PKRS Puri Husada Tembilahan Endang Faridawati SKM dan Astika Kusuma Dewi SKM.

Dikatakan dr Fitri, Tuberculosis (TBC/TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis, yaitu Bakteri Tuberkulosis yang menyerang paru-paru, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis, nyeri dada dan sesak napas.

Penderita TBC/TB ini biasanya juga mengalami gejala lain, seperti berkeringat di malam hari dan mengalami demam.

"Secara umum, penyakit Tuberculosis ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu TBC Sensitif Obat (SO) dan TBC Resisten Obat (RO)," ujar dr Fitri saat diwawancarai sejumlah awak media usai kegiatan di Radio Gemilang FM, Jalan Akasia Tembilahan.

TBC SO adalah kondisi dimana kuman Mycobacterium Tuberculosis masih sensitif terhadap Obat Anti TB (OAT) dengan masa pengobatan selama kurang lebih 6-9 bulan.

Sedangkan TBC RO adalah kondisi dimana kuman Mycobacterium Tuberculosis telah mengalami kekebalan terhadap Obat Anti TB (OAT), sehingga penangannya lebih berat dengan masa pengobatan berkisar antara 9-24 bulan.

Untuk cara penularannya, dijelaskan dr Fitri, terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk.

TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah. Namun, penyakit ini juga bisa berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani

Apabila tidak segera diobati, Bakteri Mycobacterium Tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening atau selaput otak. Kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru.

"Pengobatan TBC sendiri adalah dengan mengonsumsi obat sesuai dosis dan anjuran dari dokter. TBC dapat dicegah dengan vaksin BCG. Pemberian vaksin ini disarankan sebelum bayi berusia 2 bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, serta menerapkan perilaku hidup yang bersih dan sehat," imbuhnya. -adv/zul