Dimodifikasi Secara Genetik, Tim Dokter AS Sukses Transplantasi Jantung Babi ke Manusia


Rabu, 12 Januari 2022 - 09:55:23 WIB
Dimodifikasi Secara Genetik, Tim Dokter AS Sukses Transplantasi Jantung Babi ke Manusia Tranplantasi jantung babi ke manusia/Foto:Handout viaReuters.

RIAUIN.COM - Seorang pasien di Amerika Serikat berhasil menjalani transplantasi jantung babi yang sudah dimodifikasi secara genetik. Tiga hari kemudian, pria dengan penyakit jantung yang tak bisa disembuhkan ini, dalam kondisi baik.

Operasi transplantasi jantung babi ke manusia yang dilakukan oleh tim di University of Maryland Medicine, adalah pertama kalinya di dunia. Jika terbukti berhasil, para ilmuwan berharap organ babi bisa membantu meringankan kekurangan organ donor.

“Ini adalah operasi terobosan dan selangkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ. Tidak ada cukup jantung manusia donor yang tersedia untuk memenuhi daftar panjang calon penerima,” kata Dr. Bartley Griffith, yang melakukan operasi transplantasi jantung babi ke pasien, dalam sebuah pernyataan.

“Kami melanjutkan dengan hati-hati, namun kami juga optimistis bahwa operasi pertama di dunia ini akan memberikan pilihan baru yang penting bagi pasien di masa depan,” tambah Griffith.

Pasien bernama David Bennett dari Maryland adalah pria berusia 57 tahun. Transplantasi jantung adalah pilihan terakhirnya.

"Pilihannya adalah mati atau melakukan transplantasi. Saya ingin hidup. Saya tahu ini seperti tembakan dalam kegelapan, tapi itu pilihan terakhir saya," kata Bennett sehari sebelum operasi.

Untuk melanjutkan operasi eksperimental, universitas memperoleh izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau FDA di malam tahun baru. "FDA menggunakan percobaan untuk mengizinkan transplantasi jantung babi pada pasien penyakit stadium akhir yang tidak memiliki pilihan pengobatan lain," kata Dr. Muhammad Mohiuddin. Ia adalah kepala program xenotransplantasi atau transplantasi organ hewan ke manusia.

Sekitar 110.000 orang Amerika saat ini sedang menunggu transplantasi organ. Lebih dari 6.000 pasien meninggal setiap tahun sebelum mendapatkannya, menurut organdonor.gov.

Sebelum ditransplantasi, jantung babi dimodifikasi secara genetik oleh Revivicor, sebuah perusahaan obat regeneratif yang berbasis di Blacksburg, Virginia. Pada pagi hari saat operasi, tim transplantasi mengambil jantung babi dan menempatkannya ke dalam alat khusus untuk mempertahankan fungsinya.

Babi telah lama menjadi sumber potensial transplantasi yang menggiurkan karena organ mereka sangat mirip dengan manusia. Saat disembelih, ukuran jantung babi kira-kira sebesar jantung manusia dewasa. Selain jantung, organ babi lainnya yang sedang diteliti untuk ditransplantasikan ke manusia adalah ginjal, hati, dan paru-paru.

Sebelumnya transplantasi organ dari babi ke manusia gagal karena perbedaan genetik. Akibatnya terjadi penolakan organ atau adanya virus yan menimbulkan risiko infeksi.

Dilansir Republika, beberapa perusahaan bioteknologi sedang mengembangkan organ tubuh babi untuk transplantasi manusia. Jantung babi yang digunakan saat operasi pada Jumat pekan lalu berasal dari Revivicor, anak perusahaan United Therapeutics.
 
"Saya pikir Anda dapat menggolongkannya sebagai peristiwa yang menentukan," kata kepala petugas medis UNOS, mengenai transplantasi di Maryland, David Klassen.
 
Lebih lanjut, Klassen memperingatkan bahwa upaya ini hanya langkah tentatif pertama untuk mengeksplorasi kemungkinan keberhasilan xenotransplantasi. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) yang mengawasi eksperimen semacam ini mengizinkan operasi di bawah otorisasi darurat "penggunaan penuh kasih" yang ada ketika pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa tidak memiliki pilihan lain. 
 
"Sangat penting untuk membagikan data yang dikumpulkan dari transplantasi ini sebelum memperluasnya ke lebih banyak pasien," kata seorang peneliti di Hastings Center Karen Maschke yang membantu mengembangkan rekomendasi etika dan kebijakan untuk uji klinis pertama di bawah hibah dari National Institute of Health.
 
Menurut Maschke, tidak disarankan untuk tergesa melakukan transplantasi dari hewan ke manusia tanpa informasi memadai. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah beralih dari primata ke babi dan mengutak atik gen mereka.-dnr