SKK Migas Optimis WK Rokan Kembali Jadi Produsen Minyak Terbesar di Indonesia


Rabu, 05 Januari 2022 - 15:30:35 WIB
SKK Migas Optimis WK Rokan Kembali Jadi Produsen Minyak Terbesar di Indonesia Ilustrasi/foto:mcr

RIAUIN.COM - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, pada Selasa (4/1/2022), mengujungi fasilitas PHR WK Rokan War Room yang dibangun sebagai bagian dari persiapan mendukung rencana kerja masif dan agresif pengeboran 400 hingga 500 sumur baru di Wilayah Kerja (WK) Rokan pada tahun ini.

Dalam arahannya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan dukungannya terhadap fasilitas PHR WK Rokan War Room.

"SKK Migas memberikan apresiasi atas inisiatif PHR membangun fasilitas ini, ini adalah langkah antisipasi yang baik untuk mendukung pelaksanaan pemboran yang optimal. Akurasi data yang diperoleh di dalam fasilitas ini akan sangat membantu keputusan dan keberhasilan pencapaian kinerja migas," kata Dwi didampingi Direktur Pengembangan Subholding Upstream Pertamina Taufiq Aditiyawarman dan Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin.

Lebih lanjut, Dwi Soetjipto menyampaikan harapannya bahwa Blok Rokan kedepannya akan kembali menjadi yang terbesar di Indonesia.

“Melihat entry level di awal tahun 2022 yang di angka 163 ribu BOPD dan target 2022 sebesar 180 BOPD, maka di akhir tahun 2022 produksi akan mencapai di angka sekitar 195 ribu BOPD. Sehingga di bulan Agustus 2022 saat HUT Kemerdekaan RI ke-77, WK Rokan akan kembali menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia mengalahkan Blok Cepu”, ujar Dwi.

Ada dua hal yang ia harapkan betul di Rokan yaitu pelaksanaan EOR dan pengembangan Migas Non Konvensional (MNK). Keduanya adalah tulang punggung bagi peningkatan migas dimasa mendatang.

“Setelah tertunda diakhir Desember 2021 untuk persetujuan POD EOR, kami harap diawal tahun 2021 segera mendapatkan POD EOR. Kemudian terkait MNK, kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina  dan Sub Holding Upstream Peramina yang telah memberikan dukungan kepada PHR sehingga ditahun ini akan ada pengeboran 2 sumur MNK. Keberhasilan EOR dan MNK di Rokan akan menjadi sejarah baru bagi pengembangan hulu migas di masa mendatang," kata Dwi.

Dwi mengapresiasi atas keberhasilan transisi Rokan yang mulus, sehingga di tahun 2022, PHR bisa melakukan program yang agresif dengan banyak terobosan dalam pengelolaannya, termasuk membuat project management integration (PMI) drilling.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee A Suardin menyampaikan bahwa pusat kendali operasional ini menampilkan informasi komprehensif yang sangat dibutuhkan oleh pengambil keputusan hulu migas.

"Dengan visi Go Digital di Pertamina kami menerapkan efisiensi dengan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat oleh manajemen terutama untuk mencapai target peningkatan produksi yang masif dan agresif," kata Jaffee.

Melalui fasilitas ini dapat dipantau perkembangan kegiatan dan kondisi di lapangan melalui CCTV, termasuk kesiapan lokasi pengeboran, jumlah sumur yang akan dibor dan telah dibor dan yang telah diproduksikan; jumlah dan lokasi rig yang beroperasi; jumlah produksi minyak melalui visualisasi digital.-dnr