Antisipasi Lonjakan Omicron, Belanda Lockdown Selama Natal dan Tahun Baru


Ahad, 19 Desember 2021 - 14:46:49 WIB
Antisipasi Lonjakan Omicron, Belanda Lockdown Selama Natal dan Tahun Baru ilustrasi/foto: SHUTTERSTOCK/angellodec

RIAUIN.COM - Belanda mengumumkan akan menerapkan penyekatan ketat selama musim liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru karena melonjaknya kasus varian Omicron Covid-19.

Berbagai toko non esensial, bar, pusat kebugaran, salon, dan fasilitas publik lainnya akan ditutup hingga pertengahan Januari. Dua tamu per keluarga masih diizinkan selama masa liburan dan empat orang selama Hari Natal dan Tahun Baru.

Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan kebijakan ini "tidak terhindarkan."

Sejumlah negara di Eropa juga mulai memberlakukan karantina wilayah ketat karena menyebarnya Omicron.

Pemberlakuan di Belanda ini dimulai hari ini.

"Saya berdiri di sini malam ini dengan perasaan muram. Dan semua orang yang menyaksikan juga akan merasakan hal sama," kata Rutte dalam pengumumannya di konferensi pers tadi malam, seperti dilansir laman BBC, Minggu (19/12). "Dalam kalimat sederhana intinya adalah Belanda akan kembali lockdown mulai besok (hari ini)."

Dengan aturan ini, maka warga diminta tetap berada di rumah. Aturan ketat pembatasan jumlah orang yang boleh bertemu juga dilakukan--maksimal hanya dua tamu berusia 13 tahun ke atas yang dibolehkan di setiap rumah dan empat tamu pada masa liburan 24-26 Desember dan di malam Tahun Baru.

Semua acara ditiadakan kecuali pemakaman, pasar eceran mingguan dan pertandingan olahraga profesional akan digelar tanpa penonton.

Semua sekolah akan ditutup sampai 9 Januari dan aturan lainnya akan tetap berlaku hingga 14 Januari.

Restoran hanya boleh menerima pesan antar dan toko-toko non-esensial dibolehkan menerima pesanan via daring.

"Saya bisa mendengar seantero negeri mengeluh. Ini tepat sepekan sebelum Natal. Lagi-lagi Natal yang benar-benar berbeda dari yang seharusnya," kata Rutte.

Namun dia menuturkan, jika tidak ada tindakan saat ini maka ke depan bisa terjadi "situasi yang tidak tertangani oleh rumah sakit."

Sabtu pagi kemarin warga berbondong-bondong berbelanja Natal karena sudah mendengar desas-desus akan diberlakukannya lockdown. Dalam beberapa pekan terakhir, jam malam sudah diberlakukan di lokasi-lokasi seni budaya di Belanda untuk mencegah penyebaran Omicron yang lebih luas.

Otoritas Kesehatan Belanda mengumumkan sudah ada lebih dari 2.9 juta kasus Covid-19 sejak pandemi dan 20.000 kematian. Varian Omicron saat ini memang masih tergolong minoritas dari segi kasus namun penyebarannya sangat cepat.

Para pejabat kesehatannya memperkirakan Omicron akan menjadi varian dominan pada Tahun Baru. Ketua Tim Satgas Covid-19 Belanda, Jaap van Dissel mengatakan aturan terbaru ini untuk memberi warga kelonggaran waktu guna mendapatkan vaksin booster dan sistem kesehatan bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan kasus.

"Perlindungan terbaik saat ini adalah sebanyak mungkin orang mendapat vaksin booster," kata dia.

Lebih dari 85 persen orang dewasa di Belanda sudah divaksin namun baru 9 persen yang sudah mendapat vaksin booster. Menteri Kesehatan Hugo de Jonge mengatakan semua orang dewasa kini sudah mendapat undangan untuk menjalani vaksin booster hingga 7 Januari.-dn