Bangkitkan Wisata Lokal, Ibu 3 Anak Buat Konten Dihantam Gelombang Bono


Kamis, 09 Desember 2021 - 19:38:02 WIB
Bangkitkan Wisata Lokal, Ibu 3 Anak Buat Konten Dihantam Gelombang Bono Tangkapan layar aksi Rina Bono saat dihantam ombak Bono/foto:screenshoot

RIAUIN.COM - Aksi seorang ibu viral di sosial media lantaran nekat membuat konten video  menantang Ombak Bono Sungai Kampar, Teluk Meranti, Pelalawan, Riau. Atas aksinya itu, banyak netizen yang penasaran dengan pemilik channel YouTube Rina Rina Bono tersebut. 

Pembuat konten video itu adalah Rina, yang akrab disapa Rina Bono. Ia berasal dari Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Awalnya Rina tidak menyangka video yang diunggahnya tiga hari lalu akan viral dan ditonton ribuan penonton.

Rina Bono mengaku, video tersebut ia buat bersama dengan sesama konten kreator yang ada di daerahnya. Ia sendiri yang menyarankan dan mengajak teman-temannya untuk membuat video menantang Ombak Bono.

"Saya yang menyarankan untuk menantang Bono, saya sendiri ceweknya. Awalnya pada takut, karena saya berani jadinya semua berani," ucapnya, saat dihubungi via telepon, Kamis (9/12/21).

Rina menjelaskan, fenomena ombak Bono menjadi suatu kebanggaan baginya. Oleh karenanya, setiap video yang diuploadnya selalu berupaya mengangkat nama Bono.

"Awalnya konten di speedboat. Ada banyak konten di Bono. Konten menantang Bono itu yang banyak dilihat orang," jelasnya.

Rina mengungkapkan, tidak semua orang tau dengan Wisata Bono dan tidak semua orang berani untuk melihat Bono secara dekat. Oleh karena itu, ia mengharapkan melalui karya-karyanya semakin banyak orang yang mengetahui Bono dan mau berkunjung ke sana.

"Ombak bono menurut prinsip saya adalah kebanggan. Kalau Bono itu wisata yang sangat menakjubkan. Kalau orang tak paham Bono pasti mengira itu mengerikan, padahal itu menakjubkan. Untuk itu kita ingin bagaimana orang tidak takut," sebutnya.

Rina mengaku senang videonya menantang Bono viral. Bahkan Ia bangga menjadi orang perempuan pertama di Riau yang menantang Bono.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, Roni Rakhmat mengatakan, gelombang Bono di Sungai Kampar itu adalah destinasi wisata yang diminati turis asing. Tercatat ratusan peselancar dunia pernah datang ke daerah semenanjung Kampar untuk main selancar di atas ombak Bono. 

Peselancar internasional dari sejumlah negara seperti Brasil dan Australia pernah hadir pada iven sport tourism Bono Surfing 2019 atau Berkudo Bono. 

Namun, Roni mengaku event tersebut, untuk sementara tidak digelar lagi sejak tahun 2019 lalu, lantaran pandemi Covid-19. Kendati tidak ada pelaksanaan event pariwisata, banyak warga mendatangi lokasi itu, untuk melihat ombak '7 Hantu'.

"Kami mengimbau kepada warga yang berkunjung menyaksikan ombak Bono, agar selalu berhati-hati dan selalu waspada. Hal ini untuk menjaga keamanan bersama, agar tidak terjadi hal-hal yang  tidak diinginkan," kata Roni. 

Roni juga mengimbau kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Teluk Meranti, agar selalu memperhatikan situasi dan kondisi keamanan di objek wisata yang dikelola. Termasuk memantau aktivitas wisatawan yang datang.-dn