Pembelajaran Tematik Daring bagi Guru-Siswa dan Kendalanya


Senin, 22 November 2021 - 22:26:33 WIB
Pembelajaran Tematik Daring bagi Guru-Siswa dan Kendalanya

Oleh: Amelia Nurul Annisa

SAAT ini dunia sedang dihadapkan dengan pandemi Covid-19, suatu penyakit menular yang berasal dari coronavirus. Seluruh masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan beralih melakukannya dari rumah. 

Kemunculan virus corona ini tentunya membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat, tak terkecuali pada dunia pendidikan. Proses belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah terpaksa dihentikan untuk sementara, menunggu ketentuan selanjutnya dari pemerintah. 

Kemudian terbitlah imbauan untuk melakukan pembelajaran daring, yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik, khususnya internet dalam penyampaian materinya. Sistem pembelajaran daring ini dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar agar proses belajar mengajar tetap dapat dilakukan walaupun dari jarak jauh. 

Dengan adanya perubahan sistem pembelajaran, para guru dan siswa tentu harus melewati masa transisi, yaitu beralih dari proses pembelajaran dengan tatap muka menjadi virtual. Karena proses belajar mengajar yang awalnya dilakukan secara tatap muka, kini berubah menjadi pembelajaran daring (dalam jaringan).

Pembelajaran tematik yang diterapkan dalam kurikulum 2013 merupakan pembelajaran yang mengaitkan beberapa materi menjadi satu, kemudian dikemas dalam bentuk tema. Peserta didik diharapkan dapat memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan materi yang sudah dipelajari. 

Namun, pembelajaran tematik ini pada akhirnya ikut terkena imbas akibat kesulitan yang dialami saat melakukan pembelajaran melalui metode daring. Beberapa kendala yang ditemui dalam pembelajaran tematik daring bagi siswa diantaranya adalah:

1. Media yang digunakan tidak memenuhi harapan. Tidak semua siswa memiliki media yang dibutuhkan dalam pembelajaran tematik daring. Beberapa siswa yang tidak memiliki smartphone tentunya akan kesulitan dalam mengakses pembelajaran daring. 

Keadaan tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti keuangan keluarga siswa, kondisi geografis tempat tinggal, dll. Hal tersebut tentunya menyebabkan siswa tertinggal dalam pembelajaran dan memengaruhi tingkat pemahaman siswa. Sehingga, pembelajaran tematik daring pun terkendala.

2. Tugas yang diberikan tidak terlalu dimengerti siswa. Pembelajaran tematik secara daring maupun luring tentunya memberikan kesan yang berbeda bagi siswa. Tingkat pemahaman materi antar siswa tidaklah sama. 

Dalam pembelajaran tematik luring saja, tidak semua siswa dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru, apalagi saat pembelajaran tematik menggunakan metode daring. Sering terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan siswa tak memahami tugas yang diberikan. 

Hal tersebut dapat menyebabkan banyak masalah, termasuk pembelajaran tematik yang menjadi kacau karena kesalahan dalam menafsirkan penjelasan guru. Sehingga, pembelajaran tematik pun tak mencapai hasil yang maksimal.

3. Kegiatan belajar mengajar kurang efektif. Selain karena alasan kuota yang mahal, jaringan yang sering terganggu kala hujan atau listrik padam juga membuat pembelajaran terhambat. Keterbatasan dalam kegiatan dan cara penyampaian materi yang monoton juga menyebabkan siswa menjadi pasif dalam pembelajaran tematik. 

Dengan segala masalah tersebut, beberapa siswa semakin kesulitan dalam memahami pembelajaran tematik yang diberikan. Rasa jenuh, tertekan, dan stress mudah mereka rasakan. Jika dibiarkan terus-menerus, maka kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan menjadi kurang efektif.
Lokasi yang tidak terjangkau oleh jaringan

Jika jaringan yang sering bermasalah saat hujan ataupun listrik padam saja sudah menyebabkan masalah dalam pembelajaran tematik daring, maka sekolah yang tidak dapat menjangkau jaringan tentu lebih bermasalah lagi. 

Biasanya, sekolah-sekolah ini berada di lokasi yang terpencil, jauh dari perkotaan yang lebih mudah dalam mengakses jaringan internet. Siswa yang sebelumnya sudah kesulitan dalam pembelajaran tematik karena kurangnya media akan semakin kesulitan dengan adanya imbauan pembelajaran melalui daring. Hal tersebut akan sangat menganggu proses pembelajaran tematik, karena akses pembelajaran daring benar-benar tidak bisa dilakukan. 

Karena itu, lokasi yang tidak terjangkau jaringan merupakan kendala besar bagi siswa yang harus melakukan pembelajaran tematik secara daring. 
Kesulitan pembelajaran tematik daring tentunya tak hanya dirasakan oleh siswa, tetapi guru juga. 

Pembelajaran tematik jarak jauh pada awalnya berfungsi sebagai pengganti pembelajaran konvensional yang selama ini dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaannya, guru justru mengalami berbagai kendala. Beberapa kendala yang ditemui dalam pembelajaran tematik daring bagi guru diantaranya adalah:

3. Kendala internal yang dihadapi pendidik. Banyak guru yang merasa tidak siap saat imbauan pelaksanaan pembelajaran daring diumumkan. Hal tersebut sebagian besar diakibatkan oleh belum pernah adanya kondisi tersebut terjadi, sehingga mereka tidak tahu bagaimana cara menyikapinya. 

Beberapa guru yang belum terbiasa dengan perangkat-perangkat elektronik layaknya smartphone ataupun laptop lebih ketakutan lagi. Kendala internal tersebut harus dapat diatasi oleh setiap guru, agar mereka dapat siap saat mengajar nanti. Sehingga, pelatihan pembelajaran daring pun dibutuhkan.

4. Kendala di luar pendidik. Kendala di luar pendidik adalah berbagai kendala dari luar diri guru dalam pembelajaran tematik daring. Hal-hal yang termasuk kendala di luar pendidik terkait dengan koneksi internet yang kurang lancar, pendampingan wali murid yang kurang optimal, dan peserta didik yang mulai jenuh dengan pembelajaran jarak jauh. 

Kerjasama berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam mengatasi kendala tersebut. Karena selain guru, orang tua atau wali murid adalah orang yang paling bisa mengawasi siswa belajar di rumah, sehingga peran pengawasan dari pihak tersebut sangat dibutuhkan. 

Selain itu, pelatihan pembelajaran jarak jauh kepada guru-guru juga sangat perlu untuk diberikan kepada seluruh guru, agar pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan efektif.

Berbagai kendala dalam pembelajaran tematik daring tersebut masih dapat dirasakan hingga kini. Meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menyokong keberlangsungan metode ini selama pandemi, tak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat banyak celah dalam pelaksanaannya. 

Karena itu, perhatian yang lebih dari pemerintah masih sangat diperlukan dalam masalah tersebut, terutama untuk masalah seperti media yang digunakan tak memenuhi juga lokasi yang tak terjangkau oleh jaringan. Kita tak bisa membiarkan kendala-kendala tersebut terus mengganggu pendidikan di Indonesia, khususnya dalam pembelajaran tematik daring. 

Masalah-masalah tersebut harus segera ditangani, agar pendidikan di Indonesia dapat semakin membaik dan menghasilkan siswa yang berkualitas untuk masa depan negara kita tercinta, Indonesia.***

Penulis adalah mahasiswa Program Studi PGSD Angkatan 2020, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Riau.