Pesona Kampung Dayun Siak, Pemenang Lomba Desa Wisata Riau


Ahad, 21 November 2021 - 07:30:17 WIB
Pesona Kampung Dayun Siak, Pemenang Lomba Desa Wisata Riau Kampung Dayun, Siak/foto:mcr

RIAUIN.COM - Kampung Dayun dinobatkan sebagai pemenang lomba desa wisata tingkat Provinsi Riau. Kegiatan lomba ini ditaja oleh Dinas Parwisata (Dispar) Riau.

Anugerah pemenang diserahkan langsung oleh Gubernur Riau, Syamsuar di Kawasan Embung Terpadu Dayun, Desa Dayun, Kabupaten Siak, Riau, pada Jumat (19/11/2021). 

Kepala Desa (Kades) atau Penghulu Kampung Dayun, Nasya Nugrik, hadir menerima langsung anugerah tersebut.

Sebelumnya, Kampung Dayun merupakan desa tertinggal. Namun, sejak Nasya Nugrik menjabat sebagai penghulu, kategori desa itu, naik menjadi desa berkembang, desa maju, dan saat ini telah menjadi desa mandiri.

Niat awalnya, Nasya Nugrik, tidak memiliki konsep serius untuk membangun desa wisata. Tapi ia hanya berniat iseng-iseng membangun lokasi untuk mengusir rasa jenuh, bagi warga Kampung Dayun.

"Awalnya kami hanya membuat taman berkonsep kawasan hujau dan tempat olahraga. Pembangunannya berkolaborasi dengan Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako (BOB BSP) Pertamina Hulu. Taman ini tujuannya sebagai tempat singgah dan parkir untuk wisatawan masuk ke Taman Nasional Zamrud dan inilah yang menjadi dasar awal," ujar Nasya, ketika diwawancarai, Jumat (19/11/2021).

Di sekitar kawasan taman itu, Nasya bersama Kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling) Kampung Dayun, memanfaatkan embung atau kolam yang awalnya hanya difungsikan untuk pencegahan kebakaran lahan manjadi kawasan wisata.

"Akhirnya terfikir oleh kami untuk membuat kawasan wisata embung terpadu. Jadi embung ini bisa untuk pencegahan kebakaran, peternakan ikan, dan bisa juga untuk tempat wisata warga sekitar, Nasya menjelaskan.

Nasya membeberkan, Keyakinan atau dasar percaya dirinya untuk membuat kawasan wisata ini, adalah dari data jumlah penduduk. Ia menjelaskan, data jumlah penduduk Kampung Dayun sekitar 12.000 jiwa.

"Jika dalam satu bulan ada satu persen warga yang merasa jenuh dan butuh rekreasi, artinya sedikitnya ada 120 orang yang akan berkunjung ke objek wisata kawasan embung terpadu. Jumlah ini baru untuk satu desa, belum lagi penduduk desa lainnya yang ingin datang berwisata," beber Nasya.

"Akhirnya kita bangunlah kawasan ini dengan menggunakan dana desa. Kami juga telah membuat Peraturan Desa (PerDes) tentang Pendapatan Asli Desa (PADes) dan Aset Desa. Nilai investasi di kawasan wisata ini sudah mencapai 2 miliar rupiah," ungkapnya.

Kini objek wisata kawasan embung terpadu Kampung Dayun telah memiliki sejumlah wahana, yakni Flyingfox, Shaking bridge, Monkey bridge, Mini outbond sepeda air, kereta putar, mobil remote dan permainan tradisional.

Bahkan sejak dibuka bulan Juni 2021 lalu, jumlah kunjungan wisatawan lokal yang datang bisa mencapai ribuan orang per bulannya. Setiap hari libur wisatawan datang silih berganti dari pagi hingga sore, dengan pengawasan dan himbauan harus mematuhi protokol Covid-19 secara ketat dan disiplin.

Untuk 1 wahana (flying fox), pada hari minggu, imbuh Nasya bisa mendapat 3 juta rupiah. Paling rendah bisa menghasilkan 1 juta 700 ribu rupiah. Jumlah penghasilan ini didapat dalam jangka waktu satu hari saja, khusus hari libur.

"Jumlah pendapatan ini belum ditambah lagi dengan pemasukan dari wahana lainnya. Hasilnya dibagi untuk Pokdarwis dan Desa," beber Penghulu Nasya.

Raih Lomba Desa Wisata

Lomba desa merupakan cambuk penyemangat bagi pengelola desa wisata. Menurut Nasya, ajang ini merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Provinsi Riau yang patut diapresiasi.

"Setau kami dulu hanya ada lomba desa di bidang pemerintah desa saja. Ternyata saat ini juga ada lomba desa di bidang pariwisata. Kami awalnya kurang percaya diri untuk ikut lomba desa. Tapi setelah diseleksi, Desa kami terpilih oleh Pemerintah Kabupaten Siak untuk maju ke tingkat provinsi.

Ia menjelaskan pihaknya telah menggali potensi wisata yang ada di Kampung Dayun. Ternyata bukan hanya destinasi wisata Taman Nasional Zamrud dan Wisata Embung Terpadu yang ada di desa itu. Namun, ada sejumlah potensi objek wisata lainnya yakni, wisata religi Makam Tuk Antan, wisata kuliner, wisata edukasi peternakan kambing dan sapi, perkebunan semangka hingga produk-produk turunannya, wisata Rumah Batik Dayun.

"Setelah kami menggali potensi wisata yang ada, ternyata Kampung Dayun bisa menjadi desa wisata. Awalnya kami juga tak mengira bisa jadi desa wisata. Dengan keyakinan niat baik dan modal ikhlas, tanpa pamrih, saya yakin Allah pasti membalas dengan kebaikan pula," tutupnya.-dn