Mata Terluka, Seekor Tapir di Kuansing Dievakuasi ke Kandang Transit


Ahad, 14 November 2021 - 18:33:24 WIB
Mata Terluka, Seekor Tapir di Kuansing Dievakuasi ke Kandang Transit Seekor Tapir ditemukan sakit di Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kuansing.

RIAUIN.COM - Seekor tapir dilaporkan mengalami luka dan berkeliaran di kebun warga di Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Jumat (12/11/2021).

Untuk menjaga kelestarian satwa yang dilindungi tersebut, tim Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, bersama tim medis membawanya ke Pekanbaru, untuk dilakukan proses pengobatan.

Plh Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono, Minggu (14/11/2021) mengatakan, penyelamatan dilakukan berawal dari informasi dari warga setempat yang melaporkan bahwa ada seekor tapir yang sedang terluka pada bagian mata dan sedang berkeliaran di kebun milik warga di desa tersebut.

Selanjutnya, pada Sabtu (13/11/2021), Tim Bidang KSDA Wilayah I Rengat turun ke lokasi, untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Kemudian, juga disusul oleh Tim medis dari BBKSDA Riau di Pekanbaru. 

“Tapir dilaporkan muncul di kebun Said Hasim,” ujar Hartono.

Sampai di lokasi, tim BBKSDA langsung melakukan koordinasi dengan Sekdes Lubuk Ambacang, Imas, terkait tapir yang terluka di kebun karet warga.

Setelah berdiskusi, selanjutnya Tim bersama Sekdes dan beberapa masyarakat setempat menuju lokasi, yang dikabarkan sudah berada disana sekitar 1 hari.

“Untuk menjaga kondisi satwa tetap terjaga, tim mengamankan satwa di lokasi dan memberikan air serta makanan daun ubi rambat/kayu untuk pertolongan pertama,” ungkap Hartono.

Selanjutnya, Tim medis BBKSDA Riau segera melakuka  upaya pertolongan medis untuk mengobati luka pada bagian pinggir mata Tapir. 

"Pemberian obat diberikan untuk pencegahan infeksi,"ujar Hartono. 

Sedangkan, hasil pengecekan dan proses identifikasi terhadap satwa tersebut, diketahui tapir tersebut berjenis kelamin jantan, umur sekitar 5 tahun, panjang 1,2 meter.

“Pertama kali ditemukan, tapir dalam kondisi  lemah serta terdapat luka membusuk dibagian pinggir mata sebelah kanan. Sedangkan perilaku tapir relatif jinak dan tidak takut dengan kedatangan manusia di sekitarnya,” kata Hartono.

Pihaknya kata Hartono, menyampaikan terima kasih atas kepedulian warga membantu mengamankan satwa tapir tersebut, sebelum Tim BBKSDA Riau datang sampai Tim melakukan pengobatan. 

Selain itu, tim juga turut memberikan sosialisasi terkait satwa dilindungi termasuk tapir serta upaya penanganan konflik satwa liar. 

“Kami berharap kepada warga untuk selalu berkomunikasi dengan BBKSDA Riau terkait adanya satwa liar yang dilindungi,” ajak Hartono.

Saat dilakukan pertolongan pertama, karena kondisi satwa yang terluka cukup serius, diputuskan mengevakuasi tapir ke kandang transit satwa BBKSDA Riau agar dapat dirawat secara intensif.

Bergerak dari lokasi, pada Minggu (14/11/2021) dinihari sekitar pukul 1.15 WIB rombongan yang membawa tapir tiba di kandang transit satwa BBKSDA Riau untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Hartono juga menghimbau masyarakat dan semua pihak agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun.

“Jika kedapatan akan dijerat dengan Pasal 40 UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dan bagi siapapun yang menemukan pelanggaran ataupun hal hal yang mencurigakan terkait perburuan/perdagangan satwa liar yang dilindungi, untuk segera melaporkan ke call center Balai Besar KSDA Riau di Nomor 081374742981,” tegas Hartono.-dn