2 Bulan Beroperasi di Blok Rokan, PHR Raup Rp2,7 Triliun


Jumat, 05 November 2021 - 15:59:43 WIB
2 Bulan Beroperasi di Blok Rokan, PHR Raup Rp2,7 Triliun Kunjungan kerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasri di wilayah kerja PHR Riau/foto:mcr

RIAUIN.COM - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan baru dua bulan mengelola Blok Rokan, yang dimulai pada Agustus lalu.

Saat ini PHR tercatat telah menyumbangkan pemasukan bagi negara melalui penjualan minyak mentah bagian negara sekitar Rp 2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp 607,5 miliar termasuk pajak ke daerah.

Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin menyebutkan bahwa PHR WK Rokan merupakan aset negara yang strategis dan harus didukung kelancaran operasionalnya oleh pemerintah.

”Ini merupakan salah satu manfaat langsung dan kontribusi nyata dari kehadiran kegiatan usaha hulu migas, dalam hal ini operasi PHR. WK Rokan merupakan aset strategis nasional yang harus didukung kelancaran operasionalnya oleh seluruh pemangku kepentingan,” ujar Jaffee A. Suardin.

Jaffee mengungkapkan, operasi PHR juga memberikan manfaat berganda (multiplier effect) lainnya seperti pemenuhan kebutuhan energi nasional, penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Diketahui, operasional WK Rokan saat ini didukung oleh lebih dari 25.000 pekerja, di mana sebagian besar di antaranya merupakan warga lokal Riau.

Rencana kerja PHR yang masif dan agresif sudah selayaknya disambut dengan positif. Peluang bisnis dan kerja bagi masyarakat lokal menjadi lebih terbuka, nilai investasi di Riau pun menjadi lebih meningkat.

Baru-baru ini, PHR telah berdiskusi dan berkoordinasi dengan Pemprov Riau terkait potensi tambahan pajak bagi daerah. Salah satunya dipicu perubahan skema Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract), dari sebelumnya menggunakan skema Cost Recovery menjadi Gross Split.

”Karena itu, ke depan PHR optimistis dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terkait penerimaan negara dan daerah dari kegiatan hulu migas di WK Rokan,” tambah Jaffee.

Menurut Jaffe, saat ini intensitas kegiatan operasi PHR di WK Rokan mengalami peningkatan seiring target 161 sumur tajak untuk periode sejak alih kelola pada 9 Agustus lalu hingga akhir tahun ini. Sampai saat ini PHR telah mengebor 79 sumur dengan mengoperasikan 16 rig.

PHR WK Rokan akan terus menambah jumlah rig untuk mendukung upaya pencapaian target jumlah sumur tajak yang ingin dicapai. Tahun depan, target PHR lebih tinggi lagi, yakni 500 sumur tajak. Peningkatan aktivitas di WK Rokan tentu akan turut meningkatkan denyut aktivitas ekonomi di Riau.

"WK Rokan merupakan salah satu tulang punggung upaya pencapaian target produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030. Produksi WK Rokan menyumbangkan hampir 25 persen produksi minyak nasional," tutup Jaffee. -dn