Pasca Pickup Ayam Jatuh, Jembatan Kayu di Parit 16 Reteh Inhil Segera Dibangun


Rabu, 27 Oktober 2021 - 08:06:50 WIB
Pasca Pickup Ayam Jatuh, Jembatan Kayu di Parit 16 Reteh Inhil Segera Dibangun Mobil pickup angkut ayam jatuh di jembatan Pari 16, Reteh/foto:facebook

RIAUIN.COM - Pasca mobil pickup mengangkut ayam terperosok dan jatuh saat melintasi jembatan kayu di Parit 16 penghubung di Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada Sabtu, (23/10/2021) lalu, mendapat sorotan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil.

Kepala Desa Pulau Kecil, Muhammad Pawit mengatakan, peristiwa mobil pikap terjadi, Sabtu (23/10/2021). Saat itu, air sungai di bawah jembatan sedang pasang atau naik. Mobil itu terlihat terburu-buru meski kondisi jembatan tidak layak. Tiba-tiba, mobil terperosok lalu terguling ke bawah jembatan.

"Iya kemarin ada mobil pengangkut ayam terperosok ke sungai saat melintasi jembatan tersebut. Sekitar ribuan ayam yang diangkut mobil itu mati," ujar Kepala Desa Pulau Kecil, Muhammad Pawit Selasa (26/10/2021).

Atas peristiwa itu, pemilik ayam potong mengalami kerugian hingga Rp 60 juta. Mobil pengangkut ayam kemudian dievakuasi setelah air surut. Beruntung sopir pickup tersebut berhasil selamat.

"Mobilnya sudah dievakuasi saat air surut. Kita ingatkan warga untuk hati-hati dan bersabar kalau mau lewat. Ini bukan kejadian pertama," kata Pawit.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Inhil mengatakan bahwa jembatan itu akan menjadi prioritas pembangunan pada tahun 2022 mendatang.

Kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan sudah lama dikeluhkan masyarakat setempat, karena mengancam keselamatan warga yang melintas. Apalagi saat air pasang, aktifitas masyarakat terganggu karena jembatan itu terendam banjir yang cukup dalam.

"Insya Allah pada 2022 kita prioritaskan usulan pembangunannya jika didukung oleh anggaran yang memadai, baik untuk perencanaanya maupun untuk pembangunan fisiknya," kata Kepala Dinas PUPR Inhil, Umar, Selasa (26/10/2021).

Umar menjelaskan, jembatan yang sempat ambruk pada maret 2021 tersebut, memiliki bentang jembatan 40,70 M dengan kerusakan bangunan bawah jembatan patah pada tiang jembatan, sehingga jembatan melengkung ke bawah.

Tidak heran, jika saat air pasang naik, jembatan tersebut tergenang air dan menjadi licin saat dilintasi. Sebab lantai jembatan yang terbuat yang dari kayu itu tertimbun lumpur bekas air pasang. 

Menurut Umar, pihaknya telah melakukan upaya perbaikan dengan membuat jembatan darurat yang dibantu masyarakat setempat. 

Namun jembatan darurat yang dibangun tersebut, fungsinya hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat tidak di sarankan melewati jembatan tersebut.

“Masyarakat setempat secara swadaya juga ikut membantu agar tetap bisa di lewati mobil, tentunya yang tidak bermuatan berat,” kata Umar.

Namun bagi kendaraan roda empat yang bermuatan berat harap melansir muatannya sebelum melewati jembatan tersebut. Sebab kondisi jembatan yang kontruksi nya terbuat dari kayu tidak kuat untuk menahan beban yang berat. 

“Bersama masyarakat kita sudah membuat rambu–rambu peringatan berkaitan kondisi jembatan tersebut, agar melewati jembatan dengan berhati–hati demi keselamatan pengendara yang melewati jembatan,” ucap Umar.

Untuk perbaikan jangka pendek, menurutnya lagi, Bupati Inhil Inhil HM Wardan sudah menginstruksi Dinas PUPR Inhil agar segera melakukan tindakan perbaikan. 

"Mengingat keterbatasan anggaran yang di miliki saat ini, Bupati menyarankan menyampaikan permohonan agar berkoordinasi dengan pihak Provinsi Riau dalam hal ini Dinas PUPR PKPP Provinsi melalui UPT WIL IV, agar bisa membantu penanganan yang sifatnya mendesak untuk fungsional terlebih dahulu," katanya. 

Sementara Anggota Komisi III DPRD Inhil, Edy Sindrang mengatakan, kondisi jembatan itu memang sudah lama memprihatinkan.

"Jembatan itu sudah lama rusak. Selama ini APBD kita kecil, sedangkan perbaikan itu butuh anggaran besar," kata Edy.

Edy juga meminta DPRD Riau dan DPR RI agar ikut memperhatikan rakyat di sana. Sebab, anggaran Pemkab Inhil dinilai tak mencukupi untuk membuat jembatan baru di lokasi.

"Jika pembangunan dilakukan bersama-sama. Marilah kita bersama-sama membangun Indragiri Hilir," tegasnya.

Meski demikian, Edy meminta agar Bupati Indragiri Hilir HM Wardan agar memprioritaskan pembangunan jembatan di Reteh itu. Bahkan, di desa lain juga membutuhkan perhatian.

"Ada banyak jembatan rusak di daerah tersebut dan tak sesuai standar. Banyak laporan warga ke saya. Walaupun seperti itu ya pemerintah juga harus punya perhatian. Kalau kita lihat, jembatan itu belum standar," ucapnya.

Edy mengaku sudah mengusulkan pembangunan jembatan sebagai infrastruktur ke Pemkab Inhil. Namun, usulan itu tak bisa terealisasi karena keterbatasan anggaran.

"Sudah kami minta Pemkab prioritaskan ini. Tapi sekarang tidak bisa diperbaiki karena APBD sudah berjalan. Kemarin ada pembahasan APBD Perubahan, tapi tidak bisa kita masukkan karena singkat. Insyallah diprioritaskan pada 2022," jelas Edy. -dn