Harga Pakan Melambung, Peternak Unggas di Rumbai Pekanbaru Temukan Solusi Alternatif


Selasa, 05 Oktober 2021 - 11:36:04 WIB
Harga Pakan Melambung, Peternak Unggas di Rumbai Pekanbaru Temukan Solusi Alternatif Peternak unggas Poktan Permatani Terpadu/foto:pekanbaru.go.id

RIAUIN.COM - Harga pakan ternak yang sangat tinggi belakangan ini, Kelompok Tani (Poktan) Permatani Terpadu Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru melakukan inovasi terpadu dan terbaru.  Peternak di Poktan ini membuat pakan ternak unggas dari Maggot Black Soldier Fly (Maggot-BSF).

Ketua Poktan Permatani Terpadu Kelurahan Limbungan, Muhammad Badra didampingi Penyuluh Pertanian Elisa Nurani Kombong, SP menyampaikan beberapa persoalan terkait budidaya unggas yang dia lakukan.

"Kenaikan harga pakan membuat produksi ayam probiotik sempat terhenti, karena kurangnya modal untuk membeli pakan yang harganya melambung tinggi," tuturnya, Senin (4/10/2021).

Dari kondisi tersebut muncul inovasi yang coba diterapkan dengan memanfaatkan Maggot sebagai alternatif pakan ternak.

Badra menjelaskan, biasanya dia menggunakan 4 karung pakan pabrikan dengan protein tinggi namun setelah menggunakan Maggot BSF. Sekarang dirinya bersama aggota yang lain cukup menggunakan 2 karung pakan protein yang bagus dan 1 karung pakan kualitas rendah. Hal ini sangat membantu menekan biaya pengeluaran pembelian pakan hingga 30-40 persen.

Elisa selaku pendamping menuturkan bahwa kenaikan harga pakan ternak ayam sudah mulai terjadi sejak Februari 2021, kenaikan yang fluktuatif cukup merisaukan para peternak ayam. Jika tidak segera diantisipasi bisa saja ini berujung pada banyaknya peternak yang akan gulung tikar.

"Saat ini pak Badra membuat kandang ayam yang dibawah kandang ayam diternakkan maggot BSF," imbuhnya.

Secara detail Elisa menjelaskan pentingnya inovasi baru ini. Feses dari ayam probiotik yang jatuh kemudian dimakan oleh Maggot. Selanjutnya Maggot dinaikkan keatas untuk dimakan oleh ayam. Setelah mengkonsumsi Maggot, berat badan ayam probiotik yang dibudidayakan meningkat, sama saat menggunakan pakan pabrikan full dengan protein tinggi. 

"Diharapkan walaupun harga pakan tinggi tidak akan mempengaruhi peternak karena mereka sudah memiliki pakan alternatif dengan harga yang murah, dan saya menekankan dan mendorong kepada seluruh petani dan peternak di Kota Pekanbaru bisa mengadopsi sistem atau teknologi ini" tutup Elisa. -dn