Siswi SMK di Sungai Penuh Ditemukan Meninggal, Posisi Jenazah Telungkup di Kamar Kos


Sabtu, 04 September 2021 - 14:03:16 WIB
Siswi SMK di Sungai Penuh Ditemukan Meninggal, Posisi Jenazah Telungkup di Kamar Kos Jenazah siswi SMK di Sungai Penuh yang ditemukan meninggal di kamar kos/foto:gegeronline

RIAUIN.COM - Seorang siswi SMK di Kota Sungai Penuh meninggal dunia di kamar kosnya yang terletak di Desa Sumur Gedang Sungai Liuk, Kecamatan Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh, Jum’at (03/09/2021) sekitar jam 06.17 WIB.

Siswi berinisial SR (16) itu merupakan warga Desa Kali Anggang Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, ditemukan telah meninggal oleh warga setempat di kamar kosnya dalam posisi telungkup.

Atas kejadian itu, seorang rekan satu kamar korban melaporkan peristiwa itu ke pemilik kos, untuk selanjutnya dilaporkan ke Polsek Sungai Penuh.

Kapolsek Sungai Penuh, AKP Ragil Titisari saat yang mendapat informasi dari pemilik kos dan warga, langsung menuju TKP.

“Ya, siswi tersebut atas nama SR (16) yang merupakan pelajar kelas XI MM, di SMKN 1 Sungai Penuh. Ia yang beralamat di Desa Kali Anggang Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci,” katanya.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian,  kronologi kejadian bermula pada hari Kamis (2/9/2021) sekitar pukul 22.00 WIB, korban SR tidur di kamar tempat Kosnya bersama temannya. Ketika hendak tidur, korban sempat minta maaf sama temannya.

Keesokan paginya, Jum’at, (3/9) sekira jam 06.17 WIB, rekan sekamar SR mencoba membangunkan korban. Namun, saat di bangunkan tapi SR tidak kunjung bangun dari tidurnya.

Merasa janggal dengan keadaan SR, rekan sekamar korban langsung keluar kamar kosnya untuk meminta tolong sama pemilik kos.

“Setelah di cek oleh bapak kos ternyata korban SR sudah tidak bernafas, dan di duga telah meninggal dunia,” jelasnya.

Selanjutnya, jenazah korban SR di bawa pihak keluarga ke kediaman Orang tuanya, di Desa Kali Anggang Kecamatan Batang Merangin, untuk di kebumikan.

Ragil menambahkan, pihak kekuarga korban menerima dengan ikhlas atas kepergian korban, dan telah membuat surat pernyataan.

“Orang tuanya telah mengikhlaskan kepergian putrinya tersebut, semuanya karena kehendak dan takdir Allah SWT. Dan tidak akan menuntut secara hukum. Bahkan memohon maaf atas semua kesalahan dan terimakasih, atas bantuan semua pihak,” tutup Ragil. -dn