Kabar Baik, Peneliti Temukan Solusi Obat Covid-19 dari Racun Ular Berbisa


Kamis, 02 September 2021 - 10:59:36 WIB
Kabar Baik, Peneliti Temukan Solusi Obat Covid-19 dari Racun Ular Berbisa Spesier Ular Bothrops Jararacussu

RIAUIN.COM - Para Peneliti dari Brasil baru-baru ini menemukan bahwa racun ular dapat digunakan sebagai alat dalam memerangi virus corona. Peneliti telah menemukan bahwa molekul dalam racun sejenis ular memperlambat reproduksi virus corona dalam sel monyet.  

Dalam riset yang dilakukan, Rafael Guido dan rekan menemukan molekul yang dihasilkan ular beludak spesies Bothrops Jararacussu menghambat kemampuan virus berkembang biak dalam sel monyet hingga 75 persen sehingga ada potensi racun ular untuk dijadikan obat Covid-19.

"Kami mampu menunjukkan bahwa komponen racun ular ini mampu menghambat protein yang sangat penting dari virus," ujar Guido.

Ular ini termasuk spesies ular berbisa endemik Amerika Selatan. Ini salah satu ular terbesar di Brasil dengan panjang hingga 2 meter. Mungkin terdengar aneh racun ular jadi obat Covid, hanya saja riset menunjukkan molekul racun yang disebut peptida (rantai asam amino) dapat terhubung ke enzim virus (PLPro) yang sangat penting untuk reproduksi virus.

Diketahui, racun viper memiliki potensi yang cukup untuk membunuh 16 orang, tetapi ular berbahaya itu berpotensi membantu para ilmuwan mengembangkan obat untuk memerangi Coronavirus. Guido melanjutkan peptida sudah dikenal akan kualitas antibakterinya dan dapat disintesis di laboratorium. Artinya, penangkapan ular demi racun ular obat Covid tidak perlu dilakukan.

"Kami was-was terhadap orang-orang yang pergi berburu Jararacussu di sekitar Brasil, mengira mereka akan menyelamatkan dunia..bukan seperti itu! Bukan racun itu sendiri yang akan menyembuhkan virus Corona," jelas Giuseppe Puorto, hipertologis di Butantan Institute, Sao Paulo.

Peneliti selanjutnya akan mengevaluasi efisiensi dosis molekul yang berbeda dan kemampuan molekul mencegah virus masuk sel sejak awal dan akan dilakukan uji substansi pada sel manusia. Sampai saat ini berbagai penelitian masih terus dilakukan untuk menemukan obat covid-19, namun WHO belum menyebut nama satu produk untuk obat covid-19. -dn